MALANG – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Kamis 31/10/2019 – Suka cita warga kota lama lawang kembali di gelar hiburan rakyat bertema “LAWANG HERITAGE” yang berlokasi di halaman Gedung kuno peninggalan belanda yakni “GRIYA BINA” yang di koordinatori Sugeng Imawan.
Acara ini di selenggarakan katanya untuk masyarakat lawang yang kangen dengan kota lawang kuno,dan untuk menuangkan kreasi atau ide-ide untuk di sajikan di acara bazar tersebut,berbagai jajanan,pakaian dan lain-lain.Acara ini akan di selenggarakan selama 5 hari ke depan demi memuaskan masyarakat lawang.
Peresmian di buka dihadiri oleh Didik Gatot Subroto tadi malam Rabu 30/10/2019 pukul 21.21.45 selaku ketua dewan kabupaten malang beserta kades porong, kades mulyoarjo, lurah Lawang dan sejumlah sesepuh, kota lawang kecamatan lawang Jawa timur dalam pidatonya didik berpesan”saya sangat mendukung dan berharap acara ini bisa berkembang lebih baik lagi, supaya kota Lawang bisa menjadi tujuan pariwisata, dengan menghidupkan kembali gedung-gedung tuanya dan menjadi kota kuliner.
Semoga LAWANG Heritage menjadikan berkah untuk PKL dan masyarakat Lawang sekitarnya”pesannya sebelum meninggalkan tempat , Didik berkeliling menghapiri ke stand bazar untuk menyapa sejumlah pedagang yang dikawal oleh pemuda pancasila sampai selesai kunjungan di Lawang.
cara peresmian yang di buka dengan kesenian tradisional bantengan dan jaranan, masyarakat sangat berantusias melihat hiburan tersebut. Lawang adalah kota kuno, banyak rumah tua peninggalan Belanda yang saat ini banyak di tempati warga keturunan, apa sudah sesuai aturan yang berlaku dengan atas kepemilikannya.
Apa lagi mengingat sejarah dan pembentukan balai harta peninggalan di mulai dengan masuknya bangsa Belanda ke Indonesia pada tahun 1596, yang pada mulanya mereka datang hanya sebagai pedagang, dalam dunia perdagangan di Indonesia mereka berjuang dengan pedagang lainya seperti Cina, Inggris dan portugis.
Ada kurang lebih 300 bangunan tua peninggalan masa kolonial di kota Lawang, sebagian besar masih tetap dengan bentuk aslinya, sebagian sudah di pugar dan dimiliki warga keturunan, salah satunya yang masih kokoh gedung Griya Bina adalah gedung pertemuan yang di bangun oleh kolonial Belanda, yang terletak di jalan di ponegoro no: 399 masih terlihat bangunan berdiri kokoh hingga saat ini, dinas terkait setidaknya memperhatikan dan merawat peninggalan kolonial, karena ini menjadi cagar budaya dan menjadi asset negara, mengenai gedung Griya Bina apakah sudah sesuai aturan, sistim pengelalaannya. (TL)