SURABAYA – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Keanekaragaman hayati Indonesia menduduki urutan kedua setelah Negara Brazil. Salah satu keanekaragaman hayati di Indonesia berupa tumbuhan. Banyaknya tumbuhan di Indonesia diperkirakan 38.000 jenis atau peringkat ke-5 di dunia dengan tingkat endemisitas ±55% tersebar di berbagai tipe ekosistem.
Namun dari sekian banyak yang diketahui, saat ini baru ada 8.000 jenis yang sudah teridentifikasi, selebihnya belum teridentifikasi. Jumlah tersebut diperkirakan baru 20% dari jumlah tumbuhan yang ada di Indonesia.
Dalam ajang lomba Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2021 yang diadakan oleh Tunashijau.id, SD Labschool Unesa 2 mengikutsertakan Prabu Panedya Putra Aglar siswa kelas 6.
“Lomba tersebut diharuskan membuat sebuah project lingkungan yang berawal dari sebuah permasalahan lingkungan sekitar. Di SD Labschool UNESA 2 Surabaya, peserta didik dibekali 5 prinsip dalam sebuah penelitian. 5 Prinsip itu adalah AQOEN (Association, Question, Observation, Eksperiment, dan Networking),” ungkap Kepala Sekolah SD Labschool Unesa 2 Surabaya, Hapsari Dewi. Minggu, (22/8/2021).
Berbekal 5 prinsip ini, salah satu siswa SD Labschool Unesa 2 Prabu Panedya, menemukan teh herbal ALOTGAN KECE, yaitu teh yang terbuat dari Alang-alang, krokOT, dan rumput GANDum.
“Dari berbagai literatur, bahan baku Teh herbal ALOTGAN KECE kaya akan manfaat, salah satunya dapat meredakan panas dalam, anti inflamasi, mengandung omega 3 sebagai nutrisi otak, sebagai antioksidan serta dapat meningkatkan imun tubuh.

“Teh herbal ALOTGAN KECE ini sudah masuk pendaftaran hak Paten dengan nomor: P00202103508 yang dibimbing langsung oleh LPPM UNESA. 5 prinsip itu memberikan kerangka berpikir project yang luar biasa,” tambah Hapsari.
Prinsip yang pertama adalah Association/ menggabungkan, dimana ia menggabungkan dua ide atau lebih menjadi satu, yaitu menggabungkan khasiat alang-alang, krokot, dan rumput gandum yang ia teliti.
Prinsip yang kedua Question/ bertanya. Ia menanyakan bagaimana caranya memadukan, bagaimana caranya untuk mengetahui kandungan bahan dan sebagainya kepada pembimbing project.
Prinsip yang ketiga Observation/ mengamati. Ia mengamati tumbuhan-tumbuhan sekitar apa yang bisa ia kolaborasikan.
Prinsip yang ke empat, Eksperiment/ mencoba. Ia melakukan eksperiment terhadap bahan baku untuk dijadikan inovasi pengembangan produk tidak hanya teh saja, tetapi berbagai macam olahan makanan misalkan es alang-alang, stik krokot, pastel krokot, permen rumput gandum, dan lain-lain.
Prinsip yang kelima adalah Networking/ jaringan. Dalam melakukan Networking, saat ini ia menggandeng kitabisa.com yang berfokus pada kesehatan untuk menyalurkan sebagian laba hasil pengembangan poject lingkungannya dan terus mengembangkan relasinya.
“Dengan prinsip AQOEN ini diharapkan mampu memberikan manfaat melalui karya-karya project yang dapat dicontoh dan dapat dipakai semua orang,” harap Hapsari Dewi. (ari)
Foto : Budidaya Alang-alang, krokot, dan rumput gandum di sekitaran SD Labschool Unesa 2 Surabaya
