Kronik polri

Desa Sidomojo Jadi Pelopor Swasembada Pangan Lewat Budidaya Maggot Ramah Lingkungan

SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR

Upaya mewujudkan swasembada pangan berbasis kemandirian lokal terus digalakkan oleh warga Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga pakan ternak, warga desa ini justru menghadirkan solusi kreatif dan berkelanjutan: budidaya maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF).

Budidaya maggot dinilai sebagai langkah inovatif yang memberikan manfaat ganda. Selain berfungsi sebagai pakan alternatif untuk unggas dan ikan, maggot juga berperan penting dalam pengelolaan limbah organik rumah tangga. Sampah dapur dan sisa makanan yang selama ini menjadi persoalan lingkungan, kini justru menjadi sumber pakan utama bagi larva maggot yang dibudidayakan warga.

“Awalnya kami hanya coba-coba. Tapi setelah melihat hasilnya, banyak warga yang tertarik karena maggot ini sangat cepat berkembang dan memiliki nilai ekonomis tinggi,” ujar salah satu pelaku budidaya, Sukardi, warga RT 03 RW 01 Desa Sidomojo.

Menurut Sukardi, dari 1 kilogram telur maggot bisa menghasilkan hingga 5 kilogram larva dalam waktu kurang dari dua minggu. Larva ini kemudian bisa dijual sebagai pakan atau dikeringkan untuk menjadi bahan baku pelet ternak. Hal ini tentu menjadi peluang usaha baru yang menjanjikan bagi warga desa.

Inovasi ini pun mendapat perhatian dan dukungan dari aparat penegak hukum. Bhabinkamtibmas Desa Sidomojo, Aipda Didik Suprianto dari Polsek Krian, turun langsung meninjau lokasi budidaya maggot pada Senin (7/4/2025). Dalam kunjungannya, ia menyampaikan apresiasi atas kreativitas dan semangat gotong royong warga yang turut menjaga ketahanan pangan sekaligus melestarikan lingkungan.

“Budidaya maggot ini bukan hanya inovatif, tapi juga sangat bermanfaat. Selain bisa mengurangi sampah organik yang biasanya menumpuk dan mencemari lingkungan, juga membantu para peternak mendapatkan pakan alternatif yang murah dan bergizi,” tutur Aipda Didik.

Ia menambahkan, kegiatan semacam ini sangat layak untuk didukung dan dikembangkan, terutama di desa-desa lain yang menghadapi permasalahan serupa. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan solusi lokal seperti ini menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bisa dimulai dari desa.

Pemerintah Desa Sidomojo pun menyambut baik inisiatif warganya. Kepala Desa Sidomojo, Sugiarto, menyatakan pihaknya akan terus mendorong pengembangan budidaya maggot sebagai bagian dari program ketahanan pangan desa.

“Kami berharap ke depan ada pelatihan dan pendampingan dari dinas terkait agar program ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas, tidak hanya bagi warga Sidomojo tetapi juga desa-desa sekitar,” ujar Sugiarto.

Warga pun berharap adanya sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta sektor swasta dalam mendukung inovasi pertanian dan peternakan berbasis lingkungan. Dengan begitu, Desa Sidomojo dapat menjadi model desa mandiri pangan yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi di masa depan. Hms/Sulton

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top