SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Umat Hindu di Kabupaten Sidoarjo menggelar perayaan Melasti dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1947 di Kampung Bahari Nusantara, Tlocor, Kecamatan Jabon, pada Minggu (23/3/2025). Acara sakral yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini dihadiri sekitar 250 peserta serta diwarnai dengan berbagai prosesi keagamaan.
Untuk memastikan jalannya perayaan berjalan lancar dan aman, Kapolsek Jabon AKP Iwan Setiawan, S.H., M.H., bersama 35 personel gabungan dari Polresta Sidoarjo dan Polsek Jabon turun langsung dalam pengamanan acara. Kehadiran aparat keamanan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman serta memastikan kelancaran jalannya prosesi keagamaan tersebut.
Sejumlah tamu undangan kehormatan turut hadir dalam acara ini, di antaranya Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana, Wakapolresta Sidoarjo AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, S.I.K., M.H., Kepala Dinas Disporapar Yudhi Iriyanto, S.Sos., M.Si., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo M. Idham Kholiq, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Sidoarjo Antok Rudianto, serta jajaran Forkopimcam Kecamatan Jabon.
Dalam serangkaian prosesi Melasti, umat Hindu melaksanakan berbagai ritual sakral, seperti prosesi Melasti, Ida Romo Muput, Renjang Renteng, Topeng Sidokarye Tunggal, Puja Tri Sandya, serta persembahyangan bersama yang diakhiri dengan Nunas Tirta dan Bija.
Ketua PHDI Kabupaten Sidoarjo, Antok Rudianto, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran perayaan Melasti tahun ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran para undangan yang telah mendukung terselenggaranya Melasti. Tahun ini menjadi momentum istimewa karena untuk pertama kalinya Melasti digelar di Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Kampung Bahari Nusantara Pasmar 2. Saat ini, umat Hindu yang terdaftar di Kabupaten Sidoarjo mencapai sekitar 900 kepala keluarga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Antok menjelaskan bahwa perayaan Melasti kali ini diikuti oleh empat pura yang berada di wilayah Sidoarjo, yakni Pura di Juanda, Krembung, Krian, serta Pura Brimob Watukosek.
“Dengan hati yang jernih, kami berkumpul di sini untuk melaksanakan Melasti, menyucikan diri, serta mempererat kebersamaan antarumat. Setelah ini, pada 28 Maret 2025, kami juga akan melaksanakan upacara Tawur Kesange di Alun-Alun Sidoarjo,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana mengungkapkan kebanggaannya dapat menghadiri perayaan Melasti untuk pertama kalinya. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selalu mendukung kegiatan keagamaan sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
“Saya sangat menghormati dan mendukung penuh keberagaman agama di Sidoarjo. Semoga perayaan ini membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat Hindu. Saya juga memohon doa dari seluruh umat agar kami, Subandi dan Mimik, dapat menjalankan amanah dengan baik dalam memimpin Sidoarjo agar menjadi lebih maju, bersih, serta tetap rukun dan harmonis,” ungkapnya.
Perayaan Melasti yang berlangsung hingga pukul 11.30 WIB ini diakhiri dengan Dharma Wacana, sebelum para peserta kembali ke pura masing-masing.
Sebagai informasi, Melasti merupakan salah satu rangkaian Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk menyucikan diri dan alam semesta dari berbagai hal negatif. Ritual ini juga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan serta keharmonisan sosial, menghilangkan berbagai penyakit sosial, dan menumbuhkan kesadaran spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan terselenggaranya perayaan Melasti di Kabupaten Sidoarjo, diharapkan semakin memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan damai di tengah masyarakat. Sult
