TANGERANG – PERSBHAYANGKARA.ID
Proyek Betonisasi di Wilayah Kecamatan Pasar Kemis ,Jalan apel 4 RT 04 /07 Pondok Makmur Kelurahan Kuta Baru diduga dalam pelaksanaannya betonisasi mengurangi ketebalan dan menghemat anggaran.
Proyek yang dibiayai dari Pajak Masyarakat dikerjakan Asal jadi, diduga keras Jauh dari RAB (Rencana Anggaran & Belanja).Pelaksanaan Pekerjaan Betonisasi tersebut tidak sesuai dengan speak.
Awak Media Purna Polri bersama beberapa Anggota ormas BPPKB Kuta Baru dan dan LSM turun langsung ke lokasi menyaksikan proses Betonisasi tersebut.
Pondasi dasar Hanya Paving Blok ,pasir, koral dan Makadam plastik pun tida full terlihat pinggir dan pinggir tengah tidak terpasang.
Ketinggian Papan Bagasting yang tidak Sama Ada yang 9,12,13 Cm dan 15 Cm. Dan ada yang pake kaso ada juga yang tembok warga
Umumnya Papan Bagasting dipendam ,diduga keras untuk mengurangi Volume Beton yang akan dituang ke badan Jalan.
Dari hasil pengukuran ketinggian/ketebalan yang dilakukan rekan-rekan ormas BPPKB Kuta Baru serta LSM dan media saat berada di lokasi untuk sosial kontrol perlima meter didapat Ketinggian yang tidak sama, hasil ketinggian yang didapat 8,9,10 Cm hingga 11Cm,Padahal menggunakan Papan Begisting 15 Cm.
Pelaksanaan Proyek tidak dihadiri oleh Instansi yang terkait dari Pihak Kecamatan Pasar Kemis dan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten
Setelah melihat papan proyek,team awak media Purna Polri melihat nilai anggaran tersebut sangat besar yang di keluarkan oleh pemerintah
Nama kegiatan : peningkatan jalan (CORR) RT 04/RW 07 pondok makmur (ROJAK) Kuta Baru
Sumber dana : APBD-P KAB tangerang
Biyaya: RP 99.608.000
Manfaat : pelancaran transportasi warga
Pelaksana : Cv pulung sejati conteraktor
Waktu, tidak tercantum terlihat dalam pemotretan
Ormas BPPKB Ranting Kuta Baru ,LSM dan Juga Rekan Media yang turut menyaksikan pekerjaan betonisasi berkomentar, ” Bisa dikatakan ini adalah proyek siluman karena ketebalan tidak sesuai peping blok tidak di bongkar, papan bagasting pake kaso dan tembok warga juga di buat papan bagasting dan tanpa pengawasan dari Instansi terkait, sehingga diduga Pengerjaan dilakukan Asal jadi”tutur salah satu anggota BPPKB Kuta Baru.
“Kami meminta kepada Pemerintahan terkait untuk mengambil sikap dan jangan sampai menutup mata!”. (Tim)