Liputan Berita Politik,Hukum dan Keamanan

Wakil Ketua Dewan Akbar Tandjung: Ridwan Hisjam Sosok Pejuang Sejati Partai Golongan Karya (Golkar)

JAKARTA – PERSBHAYANGKARA.ID

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung menilai calon Ketua Umum Partai Golkar nanti harus pada prinsip Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT).
Akbar mengatakan, Calon Ketum Petahana Airlangga Hartarto memenuhi kriteria PDLT. Namun, kata Akbar kader/tokoh Golkar lain juga ada yang lebih memungkinkan memenuhi kriteria PDLT.

“Kalau di Golkar itu calon pemimpin partai itu pada prinsip PDLT prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. Airlangga memenuhi kriteria itu, tapi mungkin saja muncul tokoh baru,” kata Akbar, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Terkait dengan munculnya nama Ridwan Hisjam sebagai calon kuat penantang Airlangga di Munas mendatang. Akbar menilai, Ridwan Hisjam sebagai sosok Pejuang Golkar.

“Secara keseluruhan Ridwan saya kenal baik, waktu saya jadi Ketua Umum secara nasional Ridwan menjadi ketua DPD Jawa Timur. Saya melihat dia komitmen dalam menjaga Golkar, dia berusaha untuk menghadapai tekanan tekanan pada Golkar. Dan saya melihat betul dia berjuang untuk Golkar,” ucapnya.

Lanjut Akbar bercerita, tahun 1998-1999 konstelasi politik nasional memanas. Kantor Golkar dibakar termasuk kantor Golkar tingkat 1 dan 2. Saat itu, Akbar Tandjung dan Ridwan Hisjam sama-sama ikut merasakan di dalam situasi mencekam tersebut untuk mempertahankan partai berlogo Pohon Beringin itu.

” Saat dia (Ridwan) jadi ketua DPD Golkar Jatim seluruh kantor DPD-DPD-DPD Golkar dibakar termasuk kantor Golkar tingkat 1 dan saya langsung dalam situasi itu,” ujar Akbar.

“Dan alhamdulillah Golkar lolos pemilu tahun 1999 lolos menjadi pemenang kedua dan di 2004 kemudian kembali menjadi pemenang pertama,” ucap Akbar mengenang.

Akbar berpesan, kepada siapapun calon Ketua Umum yang baru harus mampu menaikan suara partai Golkar. Ia berharap, Golkar bisa kembali menjadi pemenang pertama di Pemilu 2024.

“Karena Golkar penah jadi Pemenang di tahun 2004. Artinya kan sudah 20 tahun wajar dong kembali jadi pemenang tapi tetap masyarakat yang menentukan,” tuturnya (Red/HS).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top