KEPULAUAN ARU – persbhayangkara.id MALUKU
Senin 27 Agustus 2019 merupakan hari sial bagi Lambertus Batbual salah seorang supir angkot di Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Pasalnya, ditengah kesibukannya mengais rejeki, mukanya malah babak belur akibat dikeroyok sejumlah oknum pegawai Dinas Perhubungan Kepulauan Aru yang berlagak ala preman pada jam dinas di Kantor Dishub Aru.
pengeroyokan sejumlah oknum pegawai Dishub Aru terhadap dirinya sungguh diluar batas kewajaran.
“Bagaimana tidak !, Saya diajak ke kantor oleh dua petugas Dishub Aru katanya untuk mengklarifukasi aksi adu mulut dengan salah seorang petugas mereka di pertigaan jalan Pasar Timur tadi pagi. Ternyata, tiba di kantornya malah saya langsung dikeroyok hingga babak belur.”kesal dia.
Disinggung mengapa sampai terjadi adu mulut dengan petugas Dishub, Batbual mengaku, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIT, saya melintas dari arah pasar timur menuju arah Kampung Belanda.
Melintasi arah pertigaan jalan, ada seorang petugas Dishub Aru yang kebetulan ada disana. Melihat saya hendak berbelok ke arah menuju Kantor Pelni, diapun menegur dan memaksa saya untuk balik arah ke Pelabuhan Yos Sudarso Dobo dengan dalil saya sudah melawan arus lalu lintas.
Padahal tidak ada tanda Iarangan ( Rambu Lalu Lintas) di sana. Dan jalur itu setiap harinya tidak ada satupun petugas Dishub maupun Polisi yang berjaga disana.
Kendati demikian, saat itu saya sempat bermohon agar bisa diberi kebijakan lewat sebentar saja karena sudah terlanjur. Saya juga menjelaskan kalau saya balik arah, bisa terjadi kemungkinan tabrakan dengan para penjual ikan dan penjual barang kelontongan dan sayur. Apalagi pagi itu jalur Pasar Timur padat penjual dan pembeli.
Petugas tersebut bukannya mempertimbangkan permohonan serta saran saya dengan otak dingin, malah memaki-maki saya katanya, “Kamu ini kepaIa batu. Kamu Mau Apa…?”
Mendengar kata-katanya yang kurang menyenangkan, saya langsung menanggapinya dengan katanya sendiri. “Kamu juga mau apa.?”
Spontan dia langsung balik ke kantor menggunakan sepeda motornya dan mungkin melaporkan aksi adu mulut tadi ke rekan-rekannya.
Pada pukul 10.15 WIT, saya yang sementara melintas dari arah jalan Polres menuju arah kota dikejar dua orang pegawai Dishub menggunakan sepeda motor.
Setelah memberhentikan angkot saya, mereka minta saya ke Kantor. Tiba di kantor saya langsung menyapa mereka dengan mengucapkan selamat pagi.
Namun mereka bukannya menanggapinya dengan baik tetapi langsung menyerang saya dengan hujaman tinju. Tak puas, saat saya terjatuh, mereka sempat menginjak saya di atas aspal depan Kantor Dishub Aru.
Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Aru, Edwin Patinassrany yang dihubungi via telephone genggamnya terkait permasaiahan ini tidak bisa terhubung.
Sementara Elisa Warkor, salah Satu politisi muda asal Partai Hanura mengecam keras tindakan oknum-oknum pegawai Dishub Aru yang berlagak seorang preman di depan kantornya sendiri.
Menurutnya, tindakan oknum-oknum pegawai Dishub Aru telah mencoreng nama baik pemerintah dan instutusi Dinas Perhubungan sehingga mesti ditanggapi serius oleh Bupati Johan Gonga.
Tindakan oknum-oknum pegawai Dishub Aru yang berlaga preman kantor jangan dibiarkan. Bupati harus mengambil tindakan keras karena ini menyangkut nama baik pemerintah dan institusi.
“Jangan main-main dengan masalah ini. Kalau main-main, rakyat kecil di Aru mau dibawa kemana. Saya takut rakyat kecil lainnya akan ikut jadi korban kebringasan mereka.” tandasnya.
Lanjut dia, tindakan oknum-onum pegawai Dishub Aru murni tindak pidana sehingga Polisi juga harus ambil sikap tegas untuk menangani kasus penganiayaan tehadap Lambertus Batbual.
(NYS)