TASIKMALAYA – persbhayangkara.id JAWA BARAT
Rutinitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah hampir seluruhnya dilaksanakan di dalam kelas. Siswa-siswi selalu dihadapkan dengan berbagai macam materi ilmu pengetahuan, rumus-rumus, dan soal-soal yang tentunya akan menguras kemampuan otak mereka. Tentulah hal itu sangat menjenuhkan bagi sebagian besar dari para peserta didik.
Dalam mengatasi kepenatan serta kejenuhan tersebut, usai menjalani Penilaian Akhir Semester (PAS) sekolah, para pelajar didampingi para guru, SDN 2 & 3 Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan study tour ke lokasi wisata Sabda Alam Garut.
Adapun waktu pelaksanaan SDN 2 Cintaraja, Senin, 20 Desember 2021, sementara SDN 3 Cintaraja lebih awal yakni Rabu, 15 Desember 2021. Pelajar yang mengikuti study tour hanya Kelas 6, untuk pelajar Kelas 1 sampai dengan Kelas 5 belajar di rumah.
Demikian antara lain dikatakan Nana Supriatna, S.Pd., selaku Kepala SDN 3 Cintaraja yang juga merangkap Plt. Kepala SDN 2 Cintaraja, saat dihubungi wartawan Pers Bhayangkara, di Ruang Kepala Sekolah SDN 3 Cintaraja, Rabu (22/12/2021).
Menurut Nana Supriatna, S.Pd., study tour atau karya wisata merupakan salah satu metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar (SD), dirancang untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang menyenangkan, edukatif, menggali kreativitas para siswa di luar ruang kelas, memberi tambahan pengalaman belajar siswa dengan sistem pembelajaran di alam terbuka, berinovasi dalam membangun karakter siswa beserta pendidik dituntut lebih inovatif di tengah kemajuan zaman globalisasi modern.
Didampingi guru, tutur Nana, anak-anak belajar sambil berinteraksi langsung dengan berbagai jenis satwa dan alam sekitar di lokasi wisata. Di bidang Pendidikan Agama pun diterapkan tata cara pelaksanaan sholat qoshor juga menjama’ sholat selama waktu perjalanan wisata, serta pendidikan dan pengajaran pengetahuan umum lainnya.
Lanjut Nana, study tour merupakan kegiatan yang menyenangkan namun juga bermanfaat. Anak-anak sekolah bisa menikmati liburan singkat yang mengasyikan, mereka alami bersama-sama teman sekelasnya. “Dengan begini, mereka tidak akan gampang merasa bosan namun justru termotivasi untuk bisa terus belajar dan berkembang setiap harinya,” imbuh Nana.
Dari hasil capaian pelaksanaan kegiatan study tour, Nana berharap, bagi siswa-siswi bisa mendapatkan pelajaran serta pengalaman berharga dan tak terlupakan sepanjang hidup mereka. “Selain itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah mereka juga tidak akan terabaikan karena mereka masih bisa membuat rangkuman perjalanan mereka sepulang dari study tour,” katanya.
“Kami tidak abai terhadap Coronavirus Disease-2019 (Covid-19), sudah tentu selama kegiatan study tour kami patuh dan ta’at melaksanakan serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” pungkas Nana. (Diwantara).
