TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Adanya keberadaan jalan yang ada di suatu daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan, merupakan penghubung antar sesama warga. Hubungan sosial budaya, memperlancar roda perekonomian, maupun urusan kependudukan, dan lain-lain, merupakan tujuan di bangunnya jalan.
Begitu juga jalan yang ada di Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, menghubungkan masyarakat atau warganya dengan desa-desa lain, di sekitarnya.
Dengan adanya proyek perbaikan jalan Ngampon-Bendorejo, yang pengerjaannya dari bulan Agustus, hingga bulan Desember, maka ruas jalan tersebut di tutup total.
Sebagai desa yang berdekatan dengan ibukota Kabupaten Trenggalek, maka jalan yang ada di Desa Ngadirenggo, menjadi jalur alternatif bagi pengendara roda dua, roda empat, maupun truk pengangkut.
Wajar saja, jika sebagian badan jalan beraspal mengalami kerusakan. Di sebabkan oleh faktor cuaca, musim penghujan, dan kendaraan yang melintasi, terkadang tonase muatannya melebihi kapasitas jalan.
Hal tersebut dikeluhkan oleh Kepala Desa Ngadirenggo, Mulyanto, saat awak media online persbhayangkara.id bertemu dengannya di Kantor Desa, Senin (1/12/2020).
“Warga saya mengeluhkan jalan yang di lewati oleh kendaraan dengan tonase berat, melebihi kapasitas jalan. Di tambah lagi sekarang musim penghujan, semakin rusak saja.”
Ketika awak media online persbhayangkara.id membuktikan di lapangan, jalannya ada yang rusak berat dan ada yang terbenam air.
Ponen (54 tahun), warga RT 14 Dusun Wadikidul, membenarkan hal tersebut.
“Sepanjang arah Kantor Desa Ngadirenggo ke selatan dan di tikungan baratnya penggilingan padi Dusun Wadilor,” terangnya.
“Masyarakat Desa Ngadirenggo pun, sepakat akan menanami pohon pisang di jalan yang rusak tadi, jika keluhan kami tak di dengar oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek.”
Mulyanto sebagai Kepala Desa telah berulangkali melaporkan jalan beraspal yang rusak ke pihak terkait, dalam hal ini Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek.
“Namun, belum ada tanggapan,” pungkasnya.
(bud)
