KEPULAUAN ARU – persbhayangkara.id MALUKU
Nyawa Kepala Desa Jelia, Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru Maluku, Adolop Torlay nyaris melayang hanya lantaran Selembar papan.
Sumber terpercaya kepada Pers Bhayangkara.id mengaku, Kejadian sadis itu dipicu bukan saja gara – gara selembar papan namun diduga ada unsur dendam pemilik papan berinisyal MS terhadap sang kades, Adolop Torlay.
Sumber mengaku, kronologis kejadian terjadi pada hari Jumat (26/6/2020) tepat pukul 15.00 WIT.
Saat itu, Kepala Desa dan FU mencari papan untuk dijadikan tempat duduk bagi para penumpang di dalam Spid Boat milik FU yang dicarter oleh keluarga salah satu warga Desa Jelia untuk menghadiri acara pemakaman saudara mereka yang meninggal dunia.
Melihat ada tumpukan papan di atas dermaga desa, sang kades menyuruh FU untuk mengambi satu lembar papan dengan niat akan dikordinasikan dengan pemiliknya untuk diganti atau dibayar nanti.
Sayangnya MS yang mengetahui papanya diambil orang satu lembar atas perintah sang kades, MS langsung memanggil kades untuk mempertanyakan mengapa selembar papannya diambil tanpa sepengetahuan dirinya.
Maslah tersebut akhirnya dibawah ke Tua Adat bapak Thomas dan dalam pertemuan dengan tokoh adat terjadi kesepakatan antar dua belah pihak untuk selembar papan tersebut diganti saja.
Saat itu juga sang kades langsung beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menujuju ke rumahnya untuk mengambil selembar papan menggantikan papan milik MS.
Melihat sang kades telah pergi, MS yang masih belum beranjak dari rumah Tua Adat Bapak Thomas kepada warga desa mengatakan, papan itu hanya sebagai alasan saya untuk membalaskan dendam yang telah lama saya simpan.
Dan saat ini adalah momen yang pas untuk dendam saya terbalaskan.
Pengakuan MS kepada warga dibuktikan. Ketika sang kades tiba di dermaga, sang kades dan FU hendak menaruh kembali papan tersebut di atas tumpukan papan milik MS, tiba tiba datang MS sambil membawa sebilah parang lalu menebas kepala kades.
Sang kades sontak kaget dan dengan gerakan refleknya dia menagkis tebasan parang dikepalanya dengan tangan sambil berteriak minta tolong. Namun naas, jari kelingkingnya nyaris putus
Masyarakat yang pada saat itu sempat melihat kejadian itu hanya bisa pasrah menanti ajal menjemputnya, namun Tuhan belum berkehendak sehingga sang kades bisa lari dengan luka yang dideritanya.
MS sendiri sudah ditahan dan sementara menjalani pemerikasaan oleh Kepolisian Resort Kepulauan Aru.
Pewarta : Nus Yerusa
