LAMPUNG – PERSBHAYANGKARA.ID
Puluhan anak korban banjir di dua Desa yakni Beringin Kencana dan Desa Banyumas, belum dapat sepenuhnya sekolah karena pakaian seragam dan seluruh peralatan sekolahnya ikut terendam banjir akibat luapan Sungai Way Katibung
“Belum sepenuhnya bisa sekolah karena baju, sepatu dan peralatan sekolahnya ikut terendam banjir,” kata, Syaiun selaku Kepala Desa Banyumas, Senin (31/10/2022).
Menurut Syaiun terdapat 501 KK dan 345 anak anak, 180 balita lansia 164 Bumil 20 dan yang lainnya 952 hingga jumlah keseluruhan 1661 yang terdampak banjir
Akan tetapi kata Syaiun untuk bantuan berupa bahan makanan sembako hingga saat ini telah tercukupi, namun yang diperintahkan pada saat ini peralatan anak sekolah

“Saat banjir yang datang secara tiba-tiba banyak orang tua tidak sempat menyelamatkan peralatan sekolah anak-anaknya,” ujarnya
Banjir tidak hanya merusak fasilitas peralatan rumah tangga, akan tetapi
menghanyutkan hewan ternak mereka.
Tapi juga menghanyutkan baju seragam dan perlengkapan sekolah para pelajar.
“Selain merendam seluruh pakaian, peralatan sekolah, dipastikan, anak-anak yang masih sekolah, hanya menggunakan pakaian seadanya,” ucap nya.
Hal yang sama disampaikan Pj Sunardi Kepala Desa Beringin Kencana yang di butuhkan pada saat ini peralatan sekolah seperti atk kemudian tas, buku, sepatu baju seragam,ini yang sangat di butuhkan saat ini.
“Kalau kebutuhan makanan dan minuman sembako, sudah cukup dan memadai di wilayah kami,” kata nya
Lanjut Sunardi hingga sampai saat ini bantuan berupa sembako terus berdatangan, dan langsung kami salurkan ke tempat warga yang terdampak banjir.
Sementara kata dia para relawan sejak pun sudah mulai kelelahan, karena di bukanya posko bencana banjir desa kencana para relawan mulai menyediakan bahan makanan di antar ke tempat warga yang jaraknya relatif jauh, bahkan bantuan makanan antar ke desa tetangga.

“Semestinya kami pada hari ini ingin menutup posko bencana banjir di desa kami akan tetapi bantuan masih ada saja yang berdatangan dari para dermawan,” terangnya.
Sunardi menjelaskan bahwa posko akan kami tutup nanti pada Kamis sesuai permintaan dari para dermawan yang ingin membantu kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir, tandasnya
Aditia (12) warga dusun Tasik mengatakan bahwa dia membutuhkan peralatan alat sekolah seperti buku pulpen sepatu tas dan seragam sekolah.
“Peralatan sekolah kami saat banjir datang ikut terendam, bahkan sepatu saya ikut hanyut terbawa banjir,” ungkap Aditya.
(TIM/Hermanto)
