Liputan Lintas Nasional

Polsek Tallo dan Polsek Bontoala Aktifkan Pos Gabungan di Lokasi Tawuran

MAKASSAR – persbhayangkara.id SULAWESI SELATAN

Guna mengantisipasi aksi tawuran warga yang kerap terjadi di wilayah perbatasan antara wilayah hukum Polsek Tallo dan Polsek Bontoala yang santer disebut nitizen ‘jalur gaza’ dengan demikian, Kapolsek Tallo, Kompol Saharuddin menemui Ketua RW Kelurahan Bunga Eja Beru, H. Thahir.

Hal itu dikemukakan Kapolsek Tallo, Kompol Saharuddin yang dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021), ia menjelaskan jika pihaknya menemui RW 04 Bunga Eja Beru belum lama ini dalam rangka musyawarah dan membahas solusi agar tidak terjadi lagi perang kelompok warga yang belum lama ini terjadi antara warga Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo dengan warga Baraya, Kecamatan Bontoala.

“Dalam pertemuan saat itu saya didampingi Wakapolsek Akp. Luki Jamaluddin, Kanitres Akp. Abd. Hakim Bahar SH, Bhabinkamtibmas Kelurahan Bunga Eja Beru Bripka Elias, Camat Tallo A. Zainal A. Takko kemudian hadir pula Satuan Linmas Kecamatan Tallo dan
beberapa tokoh masyarakat Kelurahan Bunga Eja Beru, serta ada delapan RT,” sebut Kapolsek.

Perwira satu bunga melati dipundaknya ini melanjutkan, pertemuan itu membahas upaya dalam mencegah tawuran di wilayah perbatasan agar tidak lagi terjadi.

Menurut Kapolsek kedua kelompok sebelumnya pernah berdamai dan aman selama tiga bulan. Namun entah apa lagi penyebabnya hingga mereka kedua kelompok warga kembali bentrok.

“Tiga bulan di wilayah perbatasan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo dan Baraya, Kecamatan Bontoala dalam situasi aman kala itu setelah mereka berdamai. Bahkan, personel juga saat itu posko selama dua bulan. Nah sekarang kami kembali tawarkan ke warga untuk buat posko gabungan antara anggota dan warga di Bunga Eja Beru. Alhamdulillah warga menyepakati,” beber Kapolsek.

Kendati akan membangun Posko tepatnya di Masjid Nurul Hidaya, kemudian posko gabungan melibatkan warga. Itu di komandoi oleh personel.

“Posko yang kami bentuk saat ini akan ditempati oleh personel kepolisian dan warga. Dan warga mengikuti petunjuk personel. Misalnya ada yang menyerang, personel melarang untuk tidak membalas sehingga yang menyerang ketika tahu ada petugas mereka tidak lagi menyerang,” jelas Kompol Saharudin.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Kapolsek Bontoala sehingga apa yang telah dibahas terkait solusi tawuran mereka juga akan membuat posko.

“Dengan dibangunnya posko. Insya Allah kedua pihak yang kerap bentrok tidak lagi bentrok. Posko dijaga 1×24 jam baik Polsek Tallo maupun Polsek Bontoala. Biar tidak ada penyerangan terjadi. Dan di posko itu Personel Polsek Bontoala dan Polsek Tallo selalu ada,” cetusnya.

Sembari mengajak untuk menjaga kamtibmas wilayah perbatasan. Dengan bekaloborasi pengamanan tentu akan menciptakan kedamaian.
(Andi Akbar Raja)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top