MALINAU – persbhayangkara.id KALIMANTAN UTARA
Babinsa Koramil 0910-07/Mentarang Kodim 0910/Malinau Sertu Sutega menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada pelaksanaan upacara pengibaran bendera di SMP Negeri 1 Malinau Barat Kab. Malinau Senin (26/08/2019).
Dalam Amanatnya, Babinsa Koramil 0910-07/Mentarang Kodim 0910/Malinau Sertu Sutega menyampaikan bahwa Wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam rangka lebih mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan. Bagi bangsa Indonesia wawasan kebangsaan merupakan nilai mendasar yang sudah menjadi pandangan hidup bangsa atau karakter politik bangsa. Wawasan kebangsaan Indonesia berakar dari obsesi kejayaan masa lampau kerajaan Majapahit sebagaimana terpateri dalam Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada (Tan Amukti Palapa) pada tahun 1334 untuk mempersatukan wilayah Nusantara. Sebagai sebuah Negara kebangsaan (nation state), Indonesia mulai mengalami dekonstruksi terhadap berbagai persoalan kebangsaan setelah lebih dari tiga perempat abad sebelumnya kekuasaan-kekuasaan lokal dan primordial yang ada di Nusantara mengikat diri untuk bersatu melalui Sumpah Pemuda tahun 1928.
Tandanya Kemerosotan Rasa Kebangsaan
Tanda-tanda adanya kemerosotan rasa, paham dan semangat kebangsaan dapat dilihat dari beberapa indikasi seperti :
- menonjolnya kepentingan kelompok dan golongan sendiri dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan Negara,
- menguatnya semangat primodialisme lagi,
- mengemukanya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas,
- melunturnya budaya menghormati simbol Negara,
- mencontoh budaya asing dan menghujat budaya sendiri,
- memudarnya semangat dan asas satu wilayah Nusantara.
Kesimpulan
Fenomena kemerosotan rasa, paham dan semangat kebangsaan dewasa ini sesungguhnya mengindikasikan belum terealisasinya wawasan kebangsaan secara baik, sistimatis dan terprogram sehingga nilai-nilai wawasan kebangsaan yang diharapkan bisa mengintergrasikan sekaligus mewadahi semua keanekaragaman serta perbedaan bangsa belum dapat teraktualisasikan sesuai dgn kultur dan struktur masyarakat bangsa indonesia.
Jadi jati diri bangsa indonesia adalah pancasila yang memiliki tiga fungsi sebagai jati diri bangsa :
1.sebagai eksistensi bangsa : bangsa yang tidak memiliki jati diri tidak akan eksis dalam khidupan brbangsa dn negara .
- Cermin kondsi bangsa : daya juang, kekuatan bangsa.
- Deferensiasi: yang membedakan dengan bangsa lain, pancasila sebagai pembeda dengan bangsa lain dan menjadi kebanggaan.
“Marilah kita kaum muda Indonesia bangkit kembali, memperjuangkan bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan berprestasi. Harumkan nama bangsa di kancah dunia. Isi kemerdekaan Indonesia dengan sebaik-baiknya serta dengan Wawasan Kebangsaan”
Di akhir amanat Sertu Sutega mengajak Kepada Siswa-Siswi SMPN Malinau Barat “Yakinlah bahwa kita ini adalah generasi muda penerus bangsa yang mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini. Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang lebih baik” Pungkasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Malinau Barat Bpk Pudun Parir Spd Mpd. menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan dari bapak-bapak Babinsa sehingga murid-murid bisa dibekali rasa cinta tanah air sejak dini. “Semoga kegiatan ini bisa di laksanakan terus menerus karena sangat bermanfaat bagi generasi muda yang nanti kan menjadi penerus bangsa ini,” katanya. ( Pendim 0910)