PEKANBARU – persbhayangkara.id RIAU
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Afrizal Nasution menyebut bahwa lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya terus meningkat.
Namun ironisnya menurut data Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia tercatat sekitar 8,8 persen dari total 7 juta orang pengangguran Indonesia adalah kelompok sarjana.
“Kondisi ini tentu memprihatinkan kita semua mengingat kedepan persaingan mendapatkan pekerjaan akan semakin ketat dengan datangnya revolusi industri 4.0,” tutur Edy dihadapan mahasiswa baru Universitas Riau (Unri) tahun ajara 2019/2020 pada Senin (5/8/19).
Wagubri mengatakan, Selain bersaing dengan mesin berbasis teknologi canggih, 8,8 persen atau sekitar 630 ribu sarjana yang masih belum mendapatkan pekerjaan tersebut juga harus beradu kompetensi keahlian tertentu dengan pekerja asing yang datang ke Indonesia akibat dari terbukanya pasar bebas.
Karena itu, Perguruan tinggi sebagai pencetak SDM diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dijadikan sumber penguatan perekonomian nasional.
Upaya pembukaan lapangan yang seluas – luasnya yang hingga kini terus diupayakan oleh pemerintah harus didukung dengan kompetensi lulusan kampus yang berdaya saing global, keahlian para sarjana harus sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Dimana, jika tidak maka para lulusan perguruan tinggi tersebut akan terseleksi dengan sendirinya.
“Untuk itu, Perguruan Tinggi di tuntut agar mampu mengahasilkan technopreneur atau sarjana yang berjiwa kewirausahaan berbasis inovasi sehingga mampu menciptakan capaian peluang usaha yang membuka lapangan kerja yang luas. Inovasi menjadi kata kunci, pengalaman berbagai negara maju menunjukkan bahwa inovasi yang berbasis pada produk penelitian dan pengembangan akan memberi dampak langsung pada peningkatan produktifitas berkelanjutan yang pada akhirnya dapat mempercepat penumbuhan perekonomian bangsa,” tegasnya.
Edy menambahkan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan persyaratan bagi sebuah bangsa untuk memajukan perekonomian global.
Pemerintah Provinsi Riau sendiri menurut Edy berkomitmen terus mendorong agar SDM yang berkualitas yang memiliki daya saing dapat segera terwujud di daerah.
Propinsi Riau telah menetapkan visi pemerintah tahun 2019 – 2024 yakni terwujudnya Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat, dan unggul di Indonesia.
Visi dimaksud dijabarkan dalam lima misi, yaitu berkaitan dengan pengembangan SDM menjadi perioritas pada misi pertama yakni mewujudkan sumber daya manusia beriman, berkualitas, dan berdaya saing.
“Melalui pembangunan manusia sebagai penyabaran dari arah kebijakan pada misi pertama tersebut, Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2020 telah mengalokasikan anggaran beasiswa pada perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar Provinsi Riau untuk 7.552 orang dengan rincian sebanyak 3.776 orang di peruntukan bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi dalam Provinsi Riau dan 3.776 orang diperuntukan bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi luar Propinsi Riau,” ujarnya.
“Pogram pengenalan kampus bagi mahasiswa baru tentu merupakan wahana perguruan tinggi dalam mengupayakan memperkenalkan dan mempersiapkan untuk mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa dimana didalamnya diisi berbagai kegiatan yang terkait menanamkan wawasan kebangsaan, cinta tanah air, bela negara, dan mempelajari berbagai hal berkaitan dengan akademik, kegiatan kemahasiswaan, serta kebijakan kampus, sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa baru untuk mendukung keberhasilan publik dan perguruan tinggi,” sambung Edy. ***(mirza/mcr)