SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Kunjungan Wakil Bupati Kab Sidoarjo ke wilayah tergenang air yang berada di 3 desa yaitu Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji dan Desa Banjarasri Kec.Tanggulangin. Jumat,(4/3/2022).
Adapun terjadi genangan air dikarenakan curah hujan yang tinggi dan air laut pasang yang membuat 3 desa menjadi tergenang air dan pembersihan sampah di sungai yang menghabat arus air
Turut hadir Wakil Bupati Kab.Sidoarjo, Kepala Dinas PUBM Kab. Sidoarjo, Kepala Dinas DLHK Kab. Sidoarjo, Kepala Dinas kesehatan Kab. Sidoarjo, Camat Kec.Tanggulangin, Kepala Desa 3 Desa, BabinsaKoramil 0816/06 Tanggulangin, Babhinkamtibmas bersama warga.
Wakil Bupati Sidoarjo meninjau pembersihan sampah di sekitar sungai. Pemkab Sidoarjo menetapkan status tanggap darurat atas kejadian banjir di Kecamatan Tanggulangin, tepatnya di tiga desa langganan banjir. yakni Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri dan Desa Banjarpanji.
H. Subandi, SH memantau ke tiga desa itu “Saya ingin memastikan langusng warga yang terdampak banjir dapat tertangani dengan baik, Kami menginstruksikan kepada Intansi terkait dan tiga pemerintah desa untuk bersama-sama bergerak mempercepat penanganan banjir di tiga desa itu,” ujar wabup Sidoarjo.
Babinsa Koramil 0816/06 Tanggulangin bersama Babhinkamtibmas Tanggulangin dengan sigap bergegas turun meninjau kondisi yang terkena dampak banjir. Bahkan tak segan-segan dirinya terjun langsung membersihkan saluran air yang tersumbat di sekitar wilayah 3 Desa tersebut, agar jalannya air tidak mengganggu.
Dari kondisi yangterpantau, ternyata penyumbatan itu terjadi karena warga masih membuang sampah sembarangan. Saluran air atau drainase masih menjadi tempat untuk membuang sampah oleh warga.
“Sampah yang banyak itu adalah sampah plastik dan potongan-potongan kayu. Warga membuangnya di drainase. Alhasil, ketika musim penghujan kaya gini, drainase tersumbat dan akhirnya akibatkan banjir,” ujar Sertu Khoirul Anam.
Babinsa Tanggulangin menghimbau masyarakatnya agar tertib dalam membuang sampah. Selokan, drainase atau parit bukanlah tempat untuk membuang sampah, karena akan menghalangi jalannya air ketika musim penghujan tiba.
“Kondisi kali tersebut sekarang dipenuhi oleh sampah yang mengunung dan membuat masyarakat tidak bisa tidur nyenyak pasca memasuki musim hujan karena sering terjadi banjir. Oleh karena itu, Kita bersama-sama harus menangani masalah sampah kita juga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk waspada dan buang sampah pada tempatnya agar terhindar dari musibah banjir.” Tambahnya. Sulton
