Liputan Berita Politik,Hukum dan Keamanan

Gegara Anjing Dilempari, Warga Pengungsi Nyaris Saling Tebas

MAJENE – persbhayangkara.id SULAWESI BARAT

Sesama pengungsi korban gempa di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat nyaris duel maut dengan menggunakan sebilah parang. Bukan dipicu karena gegara urusan perut. Namun informasinya mereka salah paham.

Beruntung aksi sesama pengungsi terlibat berduel itu berhasil dihentikan oleh Satbrimob Polda Sulsel, saat tengah patroli, hingga mereka yang tersulut emosi diredam, Rabu sore (27/1/2021)

Menurut informasi yang diperoleh menyebutkan peristiwa itu bermula adanya pengungsi memberi kabar ke tetangganya. Disebutkan bahwa huniannya dilempari oleh pengungsi lain.

Pengungsi yang berada diseberang setelah mendapat kabar tudingan itu, langsung geram hingga mengambil sebilah parang lalu teriak-teriak menentang pengungsi diseberangnya berduel.

Tak terima di tentang, sesama pengungsi ini pun terlibat adu mulut, diantara mereka telah siaga untuk terlibat saling serang menggunakan senjata tajam. Namun seketika Satbrimob yang melintas melihat kejadian itu langsung berhenti, lalu meredam amukan kedua pengungsi yang bersiteru itu.

Belakangan diketahui jika mereka hanya salah paham. Dimana sebelumnya seorang pengungsi melakukan pelemparan batu karena melihat anjing liar yang hendak masuk ke tenda pengungsian. Namun batu itu mengenai tenda huniannya saat itulah kesalah pahaman terjadi.

Komandan Batalyon Penugasan (Danyon Gas) Satbrimob Polda Sulsel BKO Polda Sulbar Kompol Nur Ichsan membenarkan peristiwa tersebut. Kata dia, peristiwa sesama pengungsi itu hanya kesalah pahaman saja.

“Jadi sesama pengungsi nyaris duel itu hanya kesalah pahaman saja. Tapi tidak lama mereka terlibat adu mulut setelah diredam tim Patroli Brimob Sulsel yang kebetulan melintas di lokasi kejadian,” jelas Danyon Gas kepada awak media saat dikonfirmasi.

Danyon Gas juga menambahkan, personel Satbrimob Polda Sulsel BKO Polda Sulbar dengan bergerak cepat menyelesaikan masalah yang terjadi di pengungsian korban gempa.

“Kami selaku pelayan, pengayom, pelindung tentunya strilkan situasi khamtibmas di wilayah terdampak harus tanggap dalam situasi khamtibmasi” katanya.

Kedua warga pengungsi yang bersiteru lanjutnya, dilakukan mediasi personel Brimob dan warga sekitar selama beberapa saat, akhirnya kedua belah pihak bersedia menahan diri masing-masing dan kembali ke tenda pengungsian.

“Hampir 2 minggu ini 2 SSK personel Satbrimob Polda Sulsel terus bekerja membantu pemulihan keadaan Kabupaten Majene Sulbar pasca gempa bumi. Selain membantu warga mencukupi kebutuhan selama berada di lokasi pengungsian. Kami juga bertugas menjaga kondusifitas Kamtibmas di lokasi tersebut sebagai wujud implementasi dari Bhakti Brimob Untuk Indonesia,” kata Komandan Satuan Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Muhammad Anis menambahkan.

(Andi Akbar Raja)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top