KEPULAUAN ARU – persbhayangkara.id MALUKU
Sesepu AMKAY JAR, Kris Teturan menegaskan sampai saat ini etnis Key yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru belum menyatakan sikap mendukung salah satu bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Aru yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.
Pihaknya menyayangkan ada oknum-oknum tertentu yang telah mendeklarasikan etnis Key telah sepakat satu suara mendukung bapaslon Johan Gonga – Muin Sogalrey
Menurut Teturan, sikap yang diambil oleh oknum-oknum tertentu mengatasnamakan etnis Key merupakan tindakan arogan.
“Kenapa saya bilang arogan karena oknum-oknum itu tidak memikirkan tentang efek dari deklarasi itu nantinya. Jadi, saya mau bilang kedepan, jangan terulang seperti ini. Etnis Key dibentuk bukan untuk politik tetapi etnis dibentuk untuk membangun hubungan sosial, budaya, dan adat istiadat,” tandas Teturan.
Ditegaskan pula bahwa, Amkay terbentuk dan berdiri untuk meluruskan. Meluruskan artinya, apa yang dianggap salah oleh ketua etnis bersama dengan kru-krunya pada saat deklrasi kemarin, kami sekarang meluruskan.
Jangan sampai semua orang di kabupaten ini menganggap etnis Key sudah menyatakan sikap untuk mendukung JOIN.
Karena, bicara etnis Key kami AMKAY juga ada didalamnya. AMKAY tidak berpihak ke bapaslon siapa. Kami tetap menghargai sungguh kebebasan masing-masing orang sehingga kedepan kami bergabung sama-sama menjatuhkan pilihan jatuh ke tangan siapa.
“Jadi, perlu diketahui publik bahwa Etnis Key tidak pernah mengeluarkan statement untuk dukung mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di perhelatan Pilkada Aru,” tegas Teturan kepada awak media, Senin (22/09/2020).
Senada, Kordinator Hukum dan Ham AMKAY JAR, Hendra Jamlaay, SH juga menegaskan, semua orang Key tidak sependapat dengan apa yang dilakukan oleh beberapa oknum yang mendeklarasikan Etnis Key siap mendukung pasangan calon Buapati dan Wakil Bupati Jihan Gonga – Muin Sogalrey pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Ditegaskan, deklarasi dukungan ke pasangan dengan sandi JOIN atas nama etnis Key yang berdomisili di Kabupaten kepulauan aru maka kami AMKAY juga terkafer di dalam.
“AMKAY sendiri selama ini belum pernah memberikan dungan secara nyata atau terang-terangan mendukung pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada Aru 2020. Ini yang perlu diklarifikasi dalam Konferensi Pers hari ini,”tandas Jamlaay.
Kata Jamlaay, perlu diketahui bahwa, sudah kurang Iebih 9 bulan memasuki 10 bulan AMKAY berkaloborasi dengan tokoh-tokoh pemuda beberapa etnis untuk mengkaji dan mengefaluasi pembangunan selama lima tahun di Kabupaten Kepulauan Aru.
Disitulah tercetus putuskan yang disebut relawan revolusi mental. Dan untuk diketahui publik bahwa, AMKAY melebur diri dalam relawan revolusi mental dengan tujuan untuk meminimalisir tanggapan orang terhadap politik bahwa sesungguhnya menjadikan pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak seharusnya dengan uang.
Memang, ketika kita bawa organisasi AMKAY melebur pada relawan revolusi mental sudah pasti kami bawa nama suku oleh karena itu saya secara pribadi dan teman-teman sekali lagi dengan tegas mau bilang bahwa, tidak menyatakan sikap untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam organisasi tapi kami melebur dalam satu tim yang disebut Relawan Revolusi Mental.
Relawan ini sudah punya angan-angan untuk menjatuhkan putusan pilihan kepada pasangan siapa, tapi hari ini resmi saya katakan bahwa, sehari dua kedepan kami akan kumpulkan semua barisan relawan revolusi mental yang juga terkafer didalamya AMKAY.
“Disitulah kami akan tentukan pilihan kami sebenarnya ke bapaslon siapa untuk menjawap apa yang kemarin dilakukan oleh teman-teman, orang tua kami beberapa orang yang mengatasnamakan etnis Key,”ujar Jamlaay.
Menutup pembicaraannya, Jamlaay menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat khusunya orang Key yang berdomisili di Aru agar secara leluasa menentukan pilihan politiknya. Karena, menentukan pilihan politik adalah hak setiap warga negara Indonesia yang tidak dipaksakan dalam tendensi yang sifatnya basa basi.
“Mari kita tentukan pilihan politik kita. Hindari mental uang dan fokus ke mental pejuang serta meluruskan bahwa sesungguhnya kepala daerah yang dihasilkan tidak harus orang yang berduit tetapi kepala daerah yang kita pilih memiliki niat hati untuk membangun Aru tercinta ini ke arah yang kita inginkan bersama” ajak Jamlaay.
Pewarta : Nus Yerusa
