BOJONEGORO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Adanya kabar soal Bantuan Handtraktor ada dugaan tebusan 8 juta yang dilakukan oleh Kelompok Tani,itu tidak benar Pemerintah Desa Kalisari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro bersama Kelompok Tani melakukan musyawarah bersama di Balai Desa setempat Pada (22/6/2020) kemarin.
Musyawarah tersebut juga di hadiri Dinas pertanian yang diwakili Kabid sarana dan prasana, Bhabinkamtibmas, Babhinsa dan anggota kelompok Tani dan Pemerintah Desa Kalisari.
Imam Nurhamid Kabid Sarpras Dinas Pertanian Bojonegoro menyatakan bahwa bantuan tersebut harus benar- benar di kelola oleh kelompok tani dan tidak boleh dipindah tangankan apalagi ada unsur jual beli Karena ini murni bantuan yang harus bermanfaat bagi petani.
Terpisah kepala Desa Kalisari A. Chotibul Umam saat di konfirmasi Awak media ini pada (24/6/2020) bahwa kami akan menindak tegas apabila ada oknum perangkat yang mau main- main soal bantuan dan kami tidak segan – segan apabila ada ulah oknum perangkat Desa kusunya di Desa Kalisari Saya akan perintahkan untuk mengundurkan diri.
Seperti kabar kemarin itu tidak benar. Kami sudah tanyakan kepada warga dan yang bersangkutan yaitu kelompok tani , Hippa , dan pekerjanya. Bahwa hand traktor ini tidak dijual, Yang ada adalah kelompok tani tersebut pinjam uang ke Hippa 4 juta untuk merenovasi alat hand traktor yaitu beli Singkal , garu , dan Roda. Ini di lakukan karena alat – alat tersebut tidak cocok dengan keadaan tanah disini” Ungkapnya
Bahkan untuk pembelian alat tersebut di lakukan oleh Mursalin sendiri selaku pekerja yang mengoperatori hand traktor tersebut” Tambahnya.
Disisi lain ketua kelompok tani Cipto sunarto mengatakan memang benar kami pinjam uang ke Hippa 4 juta untuk operasional dan pembelian alat mas. Untuk mulai kerja kita butuh solar , sedangkan alat yang asli tidak cocok untuk trapkan tanah disini.
Ketua Hippa H. Faizin saat dikonfirmasi juga membenarkan bahwa kelompok tani pinjam uang ke kami untuk mulai kerja. Jadi kelompok tani tidak menjual hand traktornya. Bahkan sampai detik ini masih dikelola sendiri. Jadi kabar bahwa kami membeli itu tidak benar.
Seperti yang di sampaikan Dinas pertanian tadi bahwa bantuan hand traktor tersebut adalah gratis. Dan tidak ada embel-embel apapun . Kabar miring harus nebus 8 juta itu adalah kurang benar. Apalagi untuk ngurus administrasi atau apapun juga tidak ada.
Ini zaman transparansi mas,siapa yang berani main-Main ? Apalagi perangkat desa. Di desa sini semua serba transparan” Ucap Faizin Sambil tersenyum tipis. (zl/ms).
