SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Suasana depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo mendadak memanas pada Senin (8/9/2025) siang. Puluhan Arek Bonek datang berbondong-bondong sambil mengenakan atribut hijau khas kebanggaan mereka. Dengan teriakan lantang, spanduk, dan yel-yel, mereka menuntut keadilan atas kasus hukum yang menjerat rekan mereka.
Dalam aksi tersebut, massa menuding adanya dugaan ketidakadilan dalam penanganan perkara. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk tidak bersikap tebang pilih.
“Kami ke sini bukan untuk bikin onar, tapi menuntut keadilan. Jangan ada keberpihakan, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya,” teriak salah satu koordinator lapangan (korlap) di tengah kerumunan.
Aksi sempat berlangsung panas dengan orasi panjang di depan gerbang Kejari. Namun, situasi mulai mereda setelah perwakilan Bonek dipersilakan masuk untuk melakukan audiensi. Mereka bertemu langsung dengan Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, serta Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum).
Dalam pertemuan tersebut, Kasi Pidum Kejari Sidoarjo menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap kritik dan aspirasi masyarakat. Ia menekankan bahwa kejaksaan berkomitmen untuk melakukan pembenahan internal serta menjamin proses hukum berjalan sesuai aturan.
“Kami akan selalu berbenah diri dan terbuka pada setiap masukan masyarakat. Aspirasi teman-teman Bonek pasti kami respon. Namun, proses hukum tetap harus berjalan sesuai mekanisme yang berlaku,” ujarnya.
Selain itu, pihak Kejari juga berjanji akan memberikan kabar lanjutan terkait perkembangan kasus yang tengah berlangsung. Hingga kini, tiga orang pelaku masih menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Sidoarjo.
Setelah melalui mediasi dan mendapatkan penjelasan dari pihak Kejari, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Meski demikian, mereka menegaskan akan terus mengawal jalannya persidangan agar keadilan benar-benar ditegakkan. Sulton
