TANA TORAJA – persbhayangkara.id SULAWESI SELATAN
Isu penculikan anak beredar luas di media sosial facebook warga Toraja, beberapa hari terakhir ini. Meski belum ada satu pun laporan resmi ke polisi, namun isu ini membuat sebagian orang tua khawatir dengan keselamatan anaknya.
Menanggapi isu ini, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tana Toraja, AKBP Gregorius Liliek Tribhawono Iryanto, melalui Kepala Seksi Humas, Aiptu Erwin, menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak lekas memercayai isu yang belum terbukti kebenarannya.
“Kami menghimbau warga untuk tetap tenang. Ada kemungkinan ini adalah upaya menimbulkan keresahan sehingga warga jadi panik dan melakukan aksi curiga mencurigai yang dapat berujung pada terjadinya kekacauan,” tegas Kapolres, Senin, 20 Januari 2020 malam.
Dia mengatakan, isu dengan modus yang sama, juga menyebar di beberapa daerah lain di Sulsel, seperti Pare-Pare dan Makassar. Namun semua itu tidak ada yang terbukti kebenarannya.
Kapolres menyebut, aparat Kepolisian Sektor Saluputti dan Makale telah melakukan pengecekan ke lapangan terkait isu adanya penculik anak-anak yang berkeliaran di wilayah mereka.
“Sudah kita cek ke Polsek-Polsek, sejauh ini, belum ada laporan mengenai penculikan anak maupun pengejaran terhadap terduga pelaku penculikan anak,” urai Kapolres lebih lanjut.
Meski begitu, Kapolres menghimbau kepada warga untuk melaporkan ke polisi atau aparat terdekat, jika menemukan orang atau aktivitas yang mencurigakan.
“Tetaplah waspada. Jika ada orang asing yang aktivitasnya mencurigakan, silahkan melapor ke pos polisi, Polsek terdekat, Polres, atau aparat terdekat. Jangan melapor ke media sosial yang memicu kepanikan warga lainnya,” tegas Kapolres.
Beberapa hari belakangan ini beredar isu tentang keberadaan orang asing yang diduga kuat berniat menculik anak-anak di media sosial. Disebutkan dalam isu itu ada dua laki-laki dan satu perempuan yang menyamar dan berkeliaran di sekitar Rembon.
Disebutkan pula ada anak-anak di Starda Makale yang telah diculik namun ditemukan di daerah lain di luar Toraja. Bahayanya, isu itu juga menyebut bahwa polisi sudah melakukan penyelidikan dan konon pelakunya masih berkeliaran di Toraja. Ada yang menggunakan modus orang gila, pura-pura hamil, atau membawa surat-surat dari instansi pemerintahan. Lebih parah lagi, isu itu juga menyebut para pelaku juga menggunakan modus pura-pura menjadi petugas penyelenggara pemilu.
“Sekali lagi, jangan lekas percaya dengan isu yang belum jelas kebenarannya. Lapor ke polisi kalau ada yang mencurigakan, jangan menyebar isu tak jelas di media sosial,” tegas Kapolres. (*)
Penulis: farid
