JAMBI – PERSBHAYANGKARA.ID
Aliansi Rakyat Peduli Keadilan dan Hukum (ARPKH) bergabung bersama ormas Gempur, menggelar aksi unjuk rasa didepan Resto dan Lounge Pegasus, komplek wiltop Bungo plaza pasar bawah Muara Bungo, Kamis, (03/08/2023)
Dalam orasinya, Danil selaku orator aksi mengatakan pihaknya menolak segala bentuk tindakan yang dapat berakibat pada praktek– praktek kemaksiatan.
“Tolak dan tutup pegasus karena diduga akan dijadikan tempat maksiat.” teriak Danil saat berorasi, Kamis (3/8/2023).
Diketahui dalam aksinya, massa menuntut agar tempat hiburan Pegasus yang di rencanakan akan dibuka pada hari ini harus di tunda.
“Pegasus yang direncanakan dibuka hari ini ditutup karena dinilai tidak sesuai izin dan dikhawatirkan jadi tempat maksiat,” ungkap Fahlefi.
Aksi demo menolak pegasus tersebut diwarnai dengan pembakaran ban bekas dan karton yang bertuliskan kalimat penolakan dan minta Bupati Bungo jangan diam.
“Semoga saja aksi penolakan ini membuka hati bupati Bungo untuk tidak diam dengan hiburan-hiburan yang berpotensi dijadikan tempat maksiat,” Ucap Pahlefi yang disambut oleh orator Ilham dan Alfindo Mustakim.
“Pegasus ini akan medatangkan dan stay DJ bertato dan wanita yang berpakaian seksi akan memancing maksiat, buat masyarakat bungo,” teriak Fahlefi.
Dalam orasi tuntutan nya:
1.Menolak LGBT
2.Tindak tegas hiburan malam
3.Tinjau izin hiburan malam diduga berkedok restoran / caffe yanb dijadikan tempat maksiat
4.Periksa panti pijat yang salahi aturan
5.Tolak hotel open BO
Aksi unjuk rasa dengan pengawalan dan pengamanan ketat petugas kepolisian tersebut kemudian dilanjutkan aksi demo di tempat hiburan malam lain nya.
(Hermanto/tim)
