JAMBI – PERSBAYANGKARA.ID
Hati siapa yang tidak tergugah melihat perjalanan hidup keluarga ini yang didapati Jurnalis dilapangan demi mengais rezeki menyambung hidup dengan mencari sesuap nasi dengan bertemankan setia gerobak sampah didampingi istri dan anak.
Ketika diwawancarai keluarga ini ditengah tengah nya sebagai penguat tulang sang bocah cilik dengan semangat dan gembiranya menemani Sang Ibu dan Ayah sambil diajarkan oleh Ibunda membaca dan pengenalan aksara, S (42) menginginkan sang Putri esoknya menjadi orang yang sukses bukan seperti mereka mengais rezki dibawah terik matahari dan sang Ibu berpesan “Besok jadi orang sukses yo”.dengan mata berbinar hampir menitikan air matanya.
Perjuangan demi sesuap nasi untuk hari ini, sementara kita berlomba untuk kekayaan.
Dan disini jurnalis merasa terpanggil jiwa untuk memberikan masukan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan rakyat kecil dan membuka seluas luasnya lapangan pekerjaan. Agar Negeri ini bisa makmur dengan miminimalisir angka pengangguran.
Penghasilan yang tak menentu terkadang bisa dapat Rp 30 rb, untuk saat ini dengan uang sebesar itu hanya sampai dimana.
Untuk wilayah Provinsi Jambi masih ada masyarakat menengah keatas memanfaatkan program program pemerintah bersifat subsidi maupun bantuan dalam bentuk apapun.
Terkadang masyarakat kecil yang layak menerima bantuan tidak dapat bagian.
Jurnalis menghimbau agar pemerintah benar benar memperhatikan kesejahteraan masyarakat miskin dengan tidak adanya kepentingan tertentu, agar warga Jambi sejahtera. Dan melakukan pendataan yang secara spesifik dan tepat sasaran.
Dan perlu perhatian dari Instansi terkait kesosialisasi dan mendukung mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
Karna makmurnya dan majunya suatu negeri adalah rakyatnya sejahtera.
Bukan taman diperbanyak, atau fasilitas modern tetapi lapangan pekerjaan yang rakyat butuhkan. Agar tidak adanya lagi rakyat menderita karna kekurangan dan pengangguran.
Terbuka nya peluang perkerjaan akan meminimalisir angka kemiskinan . Minimnya pengetahuan dan ilmu bahkan sulitnya mendapati pekerjaan menyebabkan angka miskin meningkat.
(Dody)
