BATANG HARI – persbhayangkara.id JAMBI
Dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah melalui program pembinaan lingkungan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
Kegiatan yang telah dilaksanakan di sejumlah desa, antara lain Desa Kuap (Kecamatan Pemayung), Desa Hajran dan Desa Jelutih (Kecamatan Batin XXIV), serta Desa Ladang Peris dan Desa Penerokan (Kecamatan Bajubang), berakhir di Desa Sengkati Baru sebagai lokasi terakhir.
Bimtek di Desa tersebut digelar pada Rabu, 17 September 2025, bertempat di Kantor Desa Sengkati Baru.
Acara ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari 15 anggota MPA dan 15 perwakilan masyarakat Desa Sengkati Baru. Hadir sebagai narasumber dari Manggala Agni yakni Sariyono Agustian, Kuswara, Edwin, dan Desmanto. Mereka turut didampingi perwakilan KPHP Batang Hari Dua Unit 11 dan 12, yakni Heru Purwanto, Wahyudi, serta Nuki.
Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam hal pencegahan, deteksi dini, serta penanggulangan karhutla. Hal ini menjadi krusial mengingat tingginya ancaman kebakaran hutan di Kabupaten Batang Hari, terutama pada musim kemarau panjang.
Para peserta mendapatkan materi teknis, mulai dari cara mengidentifikasi potensi titik api, teknik pemadaman awal, penggunaan alat sederhana, hingga strategi patroli dan pelaporan dini. Pelatihan juga mencakup praktik langsung penggunaan peralatan manual maupun mesin pemadam.
Kepala Desa Sengkati Baru, Agustiani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa kolaborasi masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.
“Kelompok MPA adalah ujung tombak kita dalam menjaga kampung dan hutan dari kebakaran. Dengan pelatihan ini, saya berharap MPA bisa lebih sigap, terlatih, dan solid dalam bertindak,” ujarnya kepada persbhayangkara.id.
Ia juga menambahkan, seluruh kebutuhan kegiatan mulai dari konsumsi hingga uang saku peserta ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten dan Provinsi.
Selain penyampaian materi, narasumber dari Manggala Agni juga berbagi pengalaman nyata dalam menangani karhutla di berbagai wilayah Kabupaten Batang Hari. Peserta pun menyambut antusias kegiatan ini, karena dinilai sangat bermanfaat dan relevan dengan kondisi daerah.
Desa Sengkati Baru sendiri termasuk wilayah dengan hutan dan lahan gambut yang cukup luas, sehingga sangat rentan terhadap kebakaran saat musim kemarau.
Melalui kegiatan ini, kelompok MPA diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mitigasi maupun respons cepat terhadap potensi karhutla. Lebih jauh, partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan lestari.
Pemerintah Kabupaten Batang Hari bersama Kecamatan Mersam menyatakan dukungan penuh terhadap program serupa. Mereka mendorong agar Bimtek MPA dapat diselenggarakan secara rutin di berbagai desa, sebagai bagian dari strategi penanggulangan bencana berbasis komunitas. (Hermanto)
