SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, warga Desa Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, memanfaatkan lahan kosong berukuran terbatas untuk membudidayakan ikan lele dengan sistem bioflok, Minggu (27/4/2025). Program ini menjadi langkah inovatif di tengah keterbatasan lahan produktif, sekaligus wujud kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Kegiatan budidaya tersebut mendapat dukungan penuh dari Bhabinkamtibmas Desa Trosobo Polsek Taman, Aipda Alfiantono, yang aktif mendampingi dan membimbing warga. Kehadiran Aipda Alfiantono tidak hanya sekadar simbolis, tetapi juga memberikan motivasi serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air, memberikan pakan secara teratur, serta memantau pertumbuhan dan kesehatan ikan.
Aipda Alfiantono mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari implementasi ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur. Menurutnya, dengan teknologi bioflok, masyarakat dapat memanfaatkan lahan sempit secara maksimal tanpa perlu khawatir terhadap keterbatasan sumber daya alam.
“Melalui sistem bioflok, air budidaya dapat dikelola lebih efisien, dan hasil produksi ikan lele bisa meningkat secara signifikan. Kami berharap program ini mampu mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan protein hewani, sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga,” ujarnya.
Program budidaya lele bioflok di Desa Trosobo juga melibatkan berbagai kelompok masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, pemuda, hingga kelompok tani. Semangat gotong royong sangat terasa saat warga bersama-sama menyiapkan kolam, menebar benih, serta merawat ikan secara bergiliran.
Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pribadi, hasil budidaya ini juga direncanakan untuk dipasarkan ke lingkungan sekitar, seperti ke warung makan dan pasar tradisional di Kecamatan Taman. Dengan demikian, selain memperkuat ketahanan pangan, kegiatan ini diharapkan turut mendorong roda perekonomian desa.
Kepala Desa Trosobo, dalam keterangannya, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap, program budidaya bioflok dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Sidoarjo untuk mengoptimalkan potensi yang ada.
“Budidaya ikan lele ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar. Selain menciptakan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, juga membangkitkan semangat masyarakat untuk mandiri dan inovatif,” katanya.
Dengan semangat kebersamaan dan inovasi sederhana, warga Desa Trosobo menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara kreatif, mereka mampu menghadapi tantangan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa potensi lokal, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi kekuatan besar untuk membangun kemandirian desa.
(Sult/hms)
