Probolinggo, Pers Bhayangkara – Hanya sebulan setelah langkah sterilisasi yang diambil untuk mengatasi parkir liar, ruas Jalan Panjaitan yang berdekatan dengan gedung beberapa sekolah kini kembali dipadati oleh kendaraan yang terparkir sembarangan.
Laporan dari warga setempat mengungkapkan bahwa pelanggaran terhadap rambu larangan parkir semakin meluas, mengganggu akses dan aktivitas belajar mengajar di sekitar wilayah tersebut.
Kepala Satuan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Dishub Kota Probolinggo, Agus Efendi, melalui Kabid LLAJ Dahrodjie saat dihubungi via telepon, menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam menegakkan aturan yang ada. “Siap akan kami koordinasikan ke Satlantas karena sudah ada rambu larangan parkir. Mestinya tinggal tindak saja,” ujar Dahrodjie.
Meski demikian, Ojie, salah satu pejabat terkait, menambahkan bahwa Road barrier sebagai penangkal parkir liar bukan menjadi kewenangan mereka, kecuali untuk area tertentu seperti yang terletak di sebelah timur jalan.
“Depan RSUD masih bisa, karena fasilitas umum pemerintah untuk layanan masyarakat,” jelasnya melalui pesan singkat.
Di sisi lain, Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Siswandi SH, hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi mengenai situasi tersebut.
Sementara itu, pihak perwakilan sekolah, termasuk dari SMAK dan Taman Kanak-Kanak, mendesak agar pihak berwenang dapat lebih peka terhadap kondisi ini. Mereka berharap agar Jalan Panjaitan, khususnya di depan gedung sekolah, tidak lagi dijadikan tempat parkir yang kian mengganggu proses belajar mengajar.
Menurut saksi-saksi warga setempat, parkiran liar tersebut terkait dengan aktivitas juru parkir yang mengelola area sekitar RSUD. Seorang ibu-ibu yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Tiap kali ada kendaraan, langsung diarahkan ke sisi barat oleh tukang parkirnya.”
Ibu-ibu tersebut juga menyampaikan bahwa sebelumnya telah dilakukan penyisiran bersama oleh polisi, Satpol PP, dan Dishub, namun masalah parkir liar ini kembali muncul setelah beberapa waktu kosong. “Harapan kami kepada pemerintah untuk meningkatkan penertiban, setidaknya jangan mengganggu aktivitas pejalan kaki dan kelancaran lalu lintas di sini,”
Kondisi ini menandakan perlunya evaluasi dan tindakan cepat dari pemerintah dan pihak berwenang untuk menjaga kenyamanan serta keselamatan publik di area yang sangat vital ini. Ida Y
