SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Pendopo Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo hari ini Selasa tanggal 16/5/23 telah di demo paguyuban sampah TPST se Kabupaten Sidoarjo, para Paguyuban sampah itu membawa dua mobil sound system juga gerobak sampah menghadang di tengah tengah pintu pagar pendopo Delta Wibawa, mulai pukul 08.00 wib hingga selesai.
“Pendemo hampir keseluruhan 500 orang tumplek blek di depan pendopo Delta Wibawa, mereka mengibarkan spanduk bertuliskan batalkan UU Perbup no 116 dan atau perbup no 118, dan juga ada tulisan “bapak bupati turunlah ke bawah lihatlah permasalahan sampah di pedesaan”.
Pendemo paguyuban sampah TPST yang di sinyalir dari kalangan manula menyuarakan rasa kekecewaan nya, dan seolah olah bupati Sidoarjo yang di salahkan dalam hal perubahan harga iuran/tarikan sampah, harga tarikan tersebut mulai dari Rp 25/35 ribu tetapi harga lama itu pendemo tidak menginginkan harga tersebut dan pendemo tidak mau harga tersebut menjadi Rp 77 ribu sesuai perbup Sidoarjo yang berjalan.
Lanjut pengeledek meminta, pengeledek saat setor membuang sampahnya ke pusat TPST harus membayar Rp 20.000 per gerobak, disinilah pengeledek menginginkan keuntungan,dan tidak mau rugi, curhat pengeledek ingin beruntung, karena tarikan per bulan hampir satu juta lebih, sedangkan pengeledek atau pengelola hanya mendapatkan komisi per bulan Rp 300.000.00, ucap pengelola.
“Pendemo di undang masuk ke pendopo Delta Wibawa sekitar 18 orang dari pendemo tersebut, mediasi Sawur manuk intinya pengelola dan pengeledek menginginkan komisi atau gaji untuk mencukupi kebutuhan keluarganya atau kehidupannya.
Alhasil dalam audiensinya bersama para pendemo sampah, tonase akan segera dihapus dari Perbup, dan Bupati Sidoarjo juga meminta agar per desa siap komitmen mendukung program permasalahan sampah ini di Kabupaten Sidoarjo, dan segeralah audensi diperkecil untuk berembuk kepada Kadin DLHK Kabupaten Sidoarjo, imbuhnya. Sulton
