MOJOKERTO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Polres Mojokerto menggelar upacara penghormatan yang megah dan penuh kebanggaan saat melepas 25 anggota purna tugas mereka melalui prosesi Pedang Pora. Dalam acara yang digelar di halaman markas Polres Mojokerto Senin (8/5), kegiatan ini dihadiri para anggota yang purna tugas dan keluarga anggota yang telah mengabdikan hidup mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Mojokerto.
Prosesi Pedang Pora merupakan upacara yang sangat berarti bagi Polres Mojokerto. Upacara ini merupakan wujud penghargaan dan penghormatan yang tinggi terhadap anggota polisi yang telah melampaui batas usia dinas aktifnya. Selama bertahun-tahun, mereka telah berjuang dengan dedikasi dan pengabdian yang luar biasa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Mojokerto.
Sejak pagi hari, suasana di halaman markas Polres Mojokerto dipenuhi dengan semangat dan haru. Pada prosesi tersebut, 25 anggota purna tugas yang terdiri dari perwira dan bintara berbaris rapi di depan Gerbang Pora. Mereka mengenakan seragam lengkap dan ditampilkan dengan sikap yang gagah dan tegap.
“Saya berharap seluruh anggota yang masuki masa purna tugas hari ini diberikan Allah Kesehatan baik Pribadinya maupun keluarganya. Jalin terus silaturahmi dengan keluarga besar Polres Mojokerto.” Ujar Kapolres Mojokerto dalam sambutannya sebelum melepas anggota yang purna tugas.
Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi menghantarkan anggota purna tugas dengan mengalungkan bunga sebagainya wujud penghargaan atas pengabdiannya yang luar biasa selama bertahun-tahun.
Setelah itu, momen yang ditunggu-tunggu oleh semua orang pun tiba. Dengan diiringi oleh musik penghormatan, seorang perwira senior membawa pedang yang telah diberi nama “Pedang Pora” melangkah maju. Pedang tersebut melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesetiaan para anggota polisi. Prosesi ini adalah tanda penghormatan terakhir yang diberikan kepada anggota purna tugas yang telah mengabdikan hidup mereka untuk melayani masyarakat. Sulton
