Uncategorized

Reses Anggota Dewan, Terminal Muara Bulian Dulu Terminal Angkutan Barang

BATANGHARI – persbhayangkara.id JAMBI

Keberadaan Terminal Muara Bulian Kabupaten Batanghari di jadikan Terminal Barang, sampai sekarang masih menjadi pertanyaan publik. Pasalnya aktivitas kegiatan masyarakat di pasar Keramat Tinggi yang berhubungan dengan bongkar muat barang di terminal menjadi mati. Masyarakat mengetahui Terminal Muara Bulian tersebut adalah Terminal tipe B adalah terminal yang berfungsi sebagai terminal angkutan penumpang yaitu angkutan kota (Ankot) dan angkutan pedesaan (Andes). Sejak tahun 2017 terminal digunakan sebagai tempat parkir untuk angkutan barang.

Berjalannya waktu dengan berkurangnya jumlah angkutan penumpang terminal tersebut menjadi angkutan barang jenis barang yang diangkut paling banyak adalah batubara sehingga terminal dijadikan tempat parkir truk muatan batubara.

Mirisnya, penarik gerobak yang biasanya  mangkal untuk bongkar muat barang dari truk muatan barang dagangan ke Pasar Keramat Tinggi sudah jarang terlihat.

Menanggapi persoalan ini, Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Batanghari dan Muaro Jambi Sapuan Ansori, SE saat melaksanakan reses di Kabupaten Batanghari dengan insan pers dan LSM bertempat di Copy Montaz Jum’at (10/03/2023) membenarkan Terminal Muara Bulian sebelumnya merupakan Terminal tipe B, terminal angkutan penumpang untuk kota dan pedesaan.

Namun menurut dia difungsikan terminal tersebut sebagai terminal angkutan barang, mungkin ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dari sisi fasilitas terminal dan tingkat layanan jalan.

“Yang lebih penting bagaimana kita melihat peluang Pendapat Asli Daerah (PAD) dari retribusi terminal tersebut, dari sekian banyak truk batubara hal itu akan meningkatkan PAD Batanghari,” ucap anggota DPRD Provinsi Jambi yang terkenal tegas.

Nah, untuk meningkatkan PAD Batanghari, kawan-kawan anggota DPRD Kabupaten Batanghari sangat berperan penting, DPRD harus melakukan uji petik, jangan hanya meng-ia-kan oleh OPD teknis, cukup target sudah, selebihnya kita tidak peduli, paparnya.

“Jadi kalau DPRD tidak mau kerja, tidak mau turun kelapangan memantau, menghitung, lebih baik tidak usah menjadi anggota dewan, itulah tugas kita menggali potensi-potensi PAD, dengan adanya peningkatan PAD masyarakat kita bisa sejahtera,” tegas politisi dari partai NasDem ini.

Banyaknya peluang PAD di Batanghari dari berbagai sektor, namun itu perlu digali, sebagai anggota DPRD kita harus mendorong ini guna peningkatan ekonomi masyarakat kita di Batanghari, pungkasnya.

(Hermanto)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top