Forum Duduk Bersama Pemdes Bangah di Pendopo Pemdes Pepelegi
SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Ada sedikit konflik tentang perihal jalan pintu penghubung Perum Pepelegi yang tembus ke Desa Bangah, jalan penghubung itu sebetulnya sudah 15 tahun yang lalu berada, tetapi tidak buntu atau terkunci seperti saat ini, akses jalan buntu tersebut di Perum Pepelegi Waru, diujung akses perbatasan itu masuk/keluarnya warga ke Pemdes Bangah Kecamatan Gedangan, bahkan juga sebaliknya warga desa Pepelegi juga bisa masuk ke desa Bangah melewati jalan pintu penghubung itu, hari ini Jumat tanggal 14/10/22 Forum Pertemuan Kedua Belah Pedesaan di pendopo baldes Pepelegi Kecamatan Waru.
“Hadir tamu undangan yang berkepentingan, Sekcam Gedangan Ardi Anindita, Kades Bangah Bambang Handoko beserta personil Kepala BPD , Sekdes Sawotratap Abd Jupri beserta anggota pamong desa, Kepala Satpol PP Kecamatan Waru Bambang, Kades Pepelegi Iswahyudi beserta anggota perangkat Desa. Hadir Kamtibmas Koramil Waru 2 personil, dan personil Polsek Waru 1 personil.
Suatu insiden tragedi dua kubu Pedesaan yang lagi bermusyawarah dan diskusi sangatlah bagus, janganlah ada permusuhan atau pertengkaran bilamana cuma hanya membuka pintu gembok jalan penghubung bagi warga masyarakat yang membutuhkannya. Tim kru investigasi awak media mencoba mengecek dan memantau jalan penghubung pintu tersebut, memang ternyata benar bahwa anak anak sekolah SDN pulang sekolah selalu lewat pintu tersebut.
“Lanjut sekcam Gedangan mewakili menyampaikan aspirasi jajarannya, pergerakan kita bersama jajaran pemdes tak lain semata mata hanya untuk kebersamaan, dari hasil forum konsultasi dan diskusi semoga ada titik temu, jadi kita disuruh menunggu lebih lanjut karena dari ketua RW 7 meminta waktu berdiskusi dengan warga masyarakatnya, papar Ardi.
Sementara Kades Pepelegi Iswahyudi menjelaskan kepada awak media, hari ini ibaratnya kita ketiban sampur, ada warga masyarakat desa Bangah yang melapor ke Wakil bupati Sidoarjo perihal pintu yang digembok jalan tembusan antara dua Pedesaan, pintu yang tergembok itu sudah terkunci mulai pandemi covib-19, saya pun juga tidak tahu siapa yang membikin jalur pembatas dan siapa juga yang mengunci pintu pagar jalan penghubung itu, ucap kades.
Alhasil dari pantauan tim awak media forum diskusi dua kubu Pedesaan ini masih saja tidak ada titik temu, dan berjanji akan dikabari selanjutnya lewat Pemdes Pepelegi, apa sekiranya harus menunggu permusuhan untuk membuka pintu jalan buntu yang digembok itu, apakah harus saling melapor ke Pemkab Sidoarjo semuanya bisa tuntas dan clear. Sulton
