MALUKU TENGGARA – persbhayangkara.id MALUKU
Maluku Tenggara masuk Zona Bahaya atau rawan gempa bumi. hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) `Mohtar Ingrabutan saat membuka ‘Sekolah Lapang Gempabumi ‘(SLG) di Cafe 10 Pasir Panjang
“Atas nama Pemerintah Maluku Tenggara, saya ucapkan banyak terima kasih, dan mengapresiasi Sekolah Lapang Gempabumi,”sanjungnya
Ucapanya di sampaikan langsung kepada BMKG Pusat, BMKG Provinsi, BMKG Saumlaki, BMKG Tual, serta BPBD Kota Tual dan Maluku Tenggara. Atas perhatian dan dukungan, sehingga terselenggarakananya ‘Sekolah Lapang Gempabumi
Dikatakan bahwa saat ini, Maluku Tenggara berada pada daerah rawan bencana ‘(The Ring Of Fire_Red)
“Indonesia sebanyak 136 kabupaten/kota yang masuk pada katagori rawan tersebut. Dan Maluku Tenggara salah satunya,”sebut Ingratubun
Pada Sekolah Lapang Gempabumi, yang disenggarakan di Desa Ngilnof, pantai Pasir Panjang (Ngurbloat) itu, diikuti sebanyak 36 peserta. Yang masing-masing peserta berasal dari Kota Tual dan Malra
Dikesempatan yang sama, dilakukan juga Vitkong bersama Deputi Bidang Geofisika
Sementara itu ditempat yang sama, kepala BMKG Saumlaki `George FA Muabuay menyampaiakan jika pelaksanaan ‘SLG memang sengaja dilakukan di tempat ini, karena Pasir Panjang (Pantai Ngurbloat) memiliki potensi bencan dan Tsunami, karena terdapat sumber gempa didekat wilayah tersebut.

“Ini sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, serta mendukung Ngilngof, sebagai kawasan ekonomi khusus, juga sebagai desa wisata,”ucap George
“Disini BMKG akan selalu siap memberikan informasi dan peringatan dini Tsunami, yang cepat dan akurat”sambungnya
Kata dia, bahwa peringatan dini Tsunami yang disebarluaskan BMKG, akan diterima pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat. Melalui beragam moda deiminasi, diantaranya aplikasi android, info BMKG, Twitter, Facebook.
Menariknya, bahwa dalam upaya mitigasi bencana Tsunami, bertujuan untuk memperkecil risiko bencana yang mungkin akan terjadi
“Disini saya mau katakan, kegiatan juga bertujuan meningkatkan kemampuan, sarana dan prasaran dalam menghadapi Tsunami,”tukasnya
Dirinya menambahkan bahwa berdasarkan itulah, maka dalam merealisasikan upaya tersebut, BMKG menyelengarakan Sekolah Lapang Gempabumi. Tapi juga, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
“Nah, tujuan dari dilaksanakanya ‘SLG ini, agar masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini Tsunami. Memahami konsep evakuasi madiri dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sisitim mitigasi bencana Tsunami didaeranya.
Muabuay juga berharap, bahwa masyarakat harus terlibat langsung dalam penyusunan rencana evakuais dan penyusunan prosedur dalam merespon peringatan dini Tsunami
Untuk diketahui, Sekolah Lapang Gempabumi, berlangsung selama dua hari, dan sudah dilaksanakan pada ’09 – 10 November 2021.
Publihs by (Jhon)
