TAKALAR – persbhayangkara.id SULAWESI SELATAN
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman merespon musibah kerugian milyaran Rupiah yang dialami para petani jagung dan lombok (cabe) di desa Paddinging dan Tonasa Kec.Sanrobone, Kab.Takalar.
Kadis Ketahanan Pangan Propinsi, Ibu Fitriani ditugaskan oleh gubernur Sulsel meninjau lokasi, dan melaksanakan rapat bersama dengan jajaran dinas PU Takalar.Distan (Dinas Pertanian), Kecamatan dan pemerintah desa setempat.
Hal ini, disampaikan Kepala Dinas Pertanian Takalar, Muhammad Hasbi saat ditemui wartawan Pers Bhayangkara di ruang kerjanya, Senin (26/7/2021).
Menurut Muhammad Hasbi, “Setalah rapat, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lapangan, maka ditemukan permasalahannya ada pada petugas pintu air dari PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) propinsi.”
Lanjut Hasbi sapaan karib Muhammad Hasbi mengatakan, “Distan propinsi dan Takalar meminta PSDA propinsi lebih fokus kepada perbaikan kinerja para penjaga pintu air.”
“Dimana, terjadi human error, membuka pintu air bersamaan datangnya hujan lebat. Disaat petani siap panen akhirnya petani gagal panen dan merugi,” beber Hasbi yang akrab dengan hampir semua wartawan dan aktivis di Takalar ini.
Lelaki murah senyum ini, mengaku diperintahkan Bupati Takalar, Syamsari Kitta, mengingatkan PSDA propinsi supaya benar-benar memperhatikan soal pintu air Sekunder, agar permasalahan yang dialami para petani di Kecamatan Sandrobone tidak terulang lagi dikemudian hari.
“Begitu juga permasalahan yang sama tidak terjadi di kecamatan Galesong mengingat jaringan air irigasi Bisua melewati Kabupaten Gowa,” tandas Hasbi yang baru saja dilantik sebagai PLT Sekda Takalar ini.
“Diketahui Irigasi Galesong melewati Limbung begitu juga Sanrobone lebih dulu melewati Bontonompo, sehingga PSDA propinsi memperhatikan hal ini,” imbuhnya.
Menjawab pertanyaan wartawan Pers Bhayangkara lelaki murah senyum ini mengatakan, “Sebagai solusi dari kerugian milyaran Rupiah yang dialami para petani
Pemda Takalar bersama Dinas Ketahanan Pangan propinsi akan memperjuangkan bantuan benih komoditi untuk petani terdampak.”
“Karena persoalan benih adalah kebijakan pemerintah pusat maka, saya akan melapor dulu ke pak gubernur pertemuan hari ini, dan selanjutnya akan diupayakan di Jakarta,” ungkap Hasbi menirukan penjelasan Kadis Ketahanan Pangan Propinsi Ibu Fitriani.
Disisi lain, sebagaimana Pers Bhayangkara telah mewartakan harapan dari para petani bahwa semoga peristiwa ini tidak terulang lagi, dikemudian hari.
Dan andai saja pemerintah bisa memastikan adanya ketersediaan air maka petani jagung dan lombok (cabe) di desa Paddinging dan Tonasa akan beralih menanam padi. (M.Said Welikin/Andi Akbar Raja)
