BARITO KUALA – persbayangkara.id KALIMANTAN SELATAN
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Barito Kuala (Batola), menggelar pelatihan penguatan kapasitas kepada para insan media, untuk mendukung terwujudnya kota tanggap ancaman narkoba, yang dilaksanakan di Aula Bahalap, Marabahan, Rabu (17/02/2021).
Acara yang dibuka langsung Kepala BNNK Batola, AKBP. M. Agus Widjanarko ini, juga dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Batola, Akhmad Wahyuni, serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Batola, Herry Sasmita.
Kepala BNNK Batola menguraikan, bahwa tingkat peredaran gelap narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu, ia mengajak peran serta masyarakat dalam membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika.
“Indonesia merupakan pangsa pasar besar bagi pengedar narkoba. Sebab, jalan-jalan tikus tempat masuknya narkotika ke wilayah Indonesia sangat banyak, sehingga para pengedar betah untuk terus mengedarkan narkoba ke wilayah Indonesia,” papar AKBP. M. Agus Widjanarko.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya selalu berusaha semaksimal mungkin meminimalisir peredaran barang haram tersebut, dengan menggandeng pemangku kepentingan terkait, termasuk para insan media.
Kepala BNNK Batola turut mengutip perkataan Presiden Republik Indonesia, pada acara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, dan kembali diulangi pada HANI 2019, bahwa Indonesia ini masih termasuk dalam negara darurat narkoba.
“Untuk itu, saya meminta seluruh lapisan masyarakat, siapapun itu, baik pribadi, komunitas, pemerintah, serta insan media, harus terlibat dan berperan aktif dalam mencegah masuknya narkoba ke Indonesia,” ujarnya.
Bahkan, untuk memaksimalkan pencegahannya, khususnya ke Kabupaten Barito Kuala, pihaknya berencana bekerjasama dengan Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Batola, sebagai pemangku kepentingan di bidang kehumasan dan sebagai satuan kerja yang mengkoordinir para insan media.
“Mudah-mudahan, melalui kerja sama yang kita rencanakan ini, nantinya insan media dapat menyebarluaskan informasi tentang bahaya narkoba secara optimal. Sehingga ke depannya, Kota Marabahan bisa menjadi Kota Tanggap Ancaman Narkoba,” pungkasnya. (yuday)
