KEPULAUAN TANIMBAR – persbhayangkara.id MALUKU
Pasang surut air laut, serta tingginya gelombang dan angin kencang, yang terjadi di Desa Adodo Molu, Kecamatan Molu Maru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT),
Kamis lalu, tepatnya (04/02/2021) membuat warga setempat menjadi panik, dan air laut yang diperkirakan naik, berkisar 30 – 40 cm, atau setinggi lutut orang dewasa.
Sejumlah fasilitas umum juga menjadi sasaran empuk dari kondisi cuaca extrim yang terjadi itu,
“Fasilitas berupa Jembatan (Dermaga Kapal_Red) juga terendam, bahkan air naik sampai sejajar dengan posisi Dermaga,” kata Syahbandar Molu, `Jonathan Mouw ‘saat dihubungi kemarin malam Via telpon
Kepada persbhayangkara.id, Pria yang kerap disapa`Nathan, akui kalau peristiwa yang sempat terjadi pada tempat tugasnya itu, sudah berlangsung sekitar 2 hari lalu
“Peristiwa naiknya air laut ini, dipicu kencangan angin dan gelombang yang diperkirakan 3 sam 4 meter, dan masuk sampai pada pemukiman warga,” ucapnya,
Menambahkan pula, bahwa kejadian tersebut, menimbulkan kepanikan pada sejumlah warga, yang mendiami Desa tersebut
Lanjutnya, ketika ditanya terkait langkah-langkah yang dilakulan, baik itu dari aparatur Desa maupun pihak Syahbandar sendiri,’Mouw menyampaikan,
“Kami dari pihak Syahbandar, bersama perangkat desa telah memberi tahu, warga yang berada di dataran rendah, untuk bisa sementara waktu, berada di dataran yang lebih tinggi, serta kondisi laut,” pungkasnya
Sampai berita ini dipublikasihkan, Kepala Desa Adodo Molu,`Norberthus Laulu, belum sempat di konfirmasi, terkait kandisi warga yang sempat mengalami kepanikan tersebut,
Hal itu, dikarenakan yang bersangkutan (Kepala Desa_Red), sementara melaksanakan tugas, dan harus berada di Saumlaki, Ibukota, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dalam beberpa pekan mendatang.
Publish by : (Jhon)
