BARITO KUALA – persbhayangkara.id KALIMANTAN SELATAN
Kabupaten Barito Kuala Propinsi Kalimantan Selatan adalah salah satu Kabupaten terparah yang terdampak musibah bencana Alam banjir.
Dan ini belum pernah terjadi dalam sejarah di usia Kabupaten Barito Kuala sudah berumur 61 Tahun.
Lebih dari 20000 (Dua puluh ribu jiwa) korban terdampak banjir, belum lagi kita berbicara mengenai harta benda yang terkikis dan lahan pertanian yang sudah amburadul akibat banjir ini.
Dikabupaten Barito Kuala (Batola) Ada tiga kecamatan yang berdampak akibat langsung dari musibah banjir ini yakni meliputi: Kecamatan Jejangkit, Kecamatan Mandastana dan Kecamatan Alalak dan nyaris semua Desanya menjadi Lumpuh total.
Semua aktivitas individu sosial bahkan seperti Pasar Semangat Dalam selama banjir tertutup otomatis, dan bagi semua warga terdampak lebih memikirkan keselamatan jiwa yang diutamakan.
Dengan cara Evakuasi ke tempat – tempat aman dan ada yang mengungsi sendiri juga ada ketempat yang disediakan pemerintah setempat.
Sejak awal terjadi bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan partai Amanant Nasional selalu hadir dalam berbagai kegiatan sosialnya.
Partai Amanat Nasional (PAN) DPD Kabupaten Barito kuala khusus dibawah komando H.Reidan winata,SE turut prihatin dan peduli terhadap bencana yang sedang dirasakan saudara kita menjadi korban terdampak banjir saat ini.
Dan terbukti dengan membuka posko banjir langsung di jalan Trans Kalimantan Handil Bakti tepat jalan keluar masuknya masyarakat sekitar, seperti warga Desa Semangat Dalam dan warga Kelurahan Handil Bakti serta masyarakat yang berdomisili di Desa Tatah masjid masih dalam Wilayah Kecamatan Alalak
Partai PAN Langsung mengambil Bagian untuk membantu para korban terdampak banjir selain membuka posko partai ini juga langsung menyusuri para korban banjir untuk mendistribusikan bantuan seperti sembako, Obat – obatan selain membuka dapur umum dari hari pertama banjir melanda.
Selama 6 hari membuka posko di Kecamatan Alalak bahkan bantuan sembako tersebut juga sampai ke Komplek Lili Permata Handil Bakti dimana disini juga komplek yuday wartawan pers bayangkara berdomisili bahkan sampai saat ini masih banjir dan airnya masih tergenang.
Dan saat itu bantuan sembako diantar langsung oleh Arum sebagai pengurus inti partai Partai Amanat Nasional Kabupaten Barito Kuala dan disambut langsung oleh warga sekitar.
Warga Sekitar yang terdampak langsung dengan musibah banjir sangat senang dengan datang berduyun duyun menyalami Arum dan mengucapka terimakasih atas kepedulian Partai PAN, Arum yang namanya sudah tidak asing lagi ini juga merupakan Anggota Dewan setempat.
Sementara ditempat terpisah yuday dari persbayangkara berhasil mewancarai H.Reidan Winata SE, melalui sambungan telhpone selularnya dan juga melalui Chat WA membenarkan bahwa “Partai Amanat Nasional Kabupaten Barito Kuala dibawah kendali saya langsung untuk membuka posko”,
Setelah 6 hari di Kecamatan Alalak kami bergeser ke kecamatan Rantau Badauh untuk membantu masyarakat disana lagi
Dan untuk di Kecamatan Mandastana bantuan banjir langsung diserahkan oleh ketua DPW PAN Kalimantan Selatan H.Muhidin, serta H.Karmila yang juga Anggota Dewan Propinsi Kalimantan Selatan, dan saya sendiri turut hadir mendampingi beliau investigasi langsung melihat masyarakat korban akibat banjir pungkas Reidan yang akrab disapanya.
Terakhir pertanyaan yuday dari pers bayangkara untuk Reidan, Selain sebagai tokoh Barito Kuala juga sebagai Anggota DPRD Barito Kuala dalam menyikapi musibah banjir supaya debit air ini bisa berkurang, supaya banjir terbesar semacam ini agar tidak terulang kembali dimasa mendatang, bagaimana dan apa Solusinya, Sungai mana yang harus dibenahi supaya tidak menghambat Arus jalannya air, Atau ada Drainase kita yang kurang berfungsi?
Dijawabnya ” Menurut hemat saya di saat sekarang selain pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat karena tidak bisa beraktivitas bekerja seperti biasa, Solusi lainnya yakni kita mohon kepada Pemerintah Daerah sekedar memberikan masukan selain memberikan pemenuhan sembako karena masyarakat belum bisa bekerja, dan Pemda harus lebih serius bagaimana mengatasi, mengurangi debit air yang masih menggenangi wilayah – wilayah terdampak banjir seperti yan terjadi pada Kecamatan Jejangkit, Kecamatan Mandastana dan Kecamatan Alalak
Yakni dengan cara mengeruk sepanjang alur sungai dari Jejangkit menuju ke Desa Sungai Habaya di Kecamatan Rantau Badauh, kemudian dari Alur Sungai Handil Bakti sampai ke Kecamatan Rantau Badauh dan kalau perlu diadakan negoisasi untuk menembuskan alur sungai (Mbung) yang ada di Desa Danda Jaya agar air bisa keluar, karena sifatnya air mencari tempat yang rendah pungkas Reidan. (yuday)
