Liputan Berita Politik,Hukum dan Keamanan

Keluhkan Sarana dan Sepinya Pembeli Ali Tofan Kunjungi Pasar Durenan

TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR

Beberapa hari hujan menyelimuti wilayah Kabupaten Trenggalek, imbasnya dibeberapa tempat ada genangan air, tak terkecuali di dalam lokasi pasar.

Kondisi seperti ini, genangan air akan ada selama musim penghujan, dan jika sarana serta prasarana di lokasi pasar belum diperbaiki atau belum dibenahi oleh instansi yang mengelola pasar.

Hal itu dikeluhkan oleh para pedagang di pasar durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, ketika paslon nomor urut satu mengunjungi pasar tersebut, dalam masa kampanye pilkada serentak susulan tahun 2020.

Sebut saja Kasmi (53 tahun) pedagang sayuran ini, mengeluhkan keadaan pasar yang becek dan tergenang air di musim penghujan.

“Ketika musim penghujan tiba, maka kami bersiap-siap menghadapi kondisi pasar yang becek, licin, dan genangan air di sana-sini,” keluhnya.

“Sudah lama, bahkan bertahun-tahum belum ada tanda-tanda untuk perbaikan,” tambahnya.

Lain dengan Sumarni (49 tahun), mracang, dan Siti (52 tahun), pedagang buah, mengeluhkan sepinya pembeli akibat dampak langsung pandemi corona atau covid-19.

“Sejak ada corona, pembeli sepi. Penghasilan pun drastis menurun. Namun, saya bersyukur kepada Allah Swt karena saya masih diberikan kesehatan dan saya masih bisa berjualan,” ujar Sumarmi.

Senada dengan Sumarmi, Siti pun mengeluhkan tentang sepinya pembeli, dan berdampak langsung terhadap penghasilannya.

“Corona, dagangan saya sepi. Imbasnya, ya ke penghasilan saya,” katanya.

Pak Totok, sapaan akrab Ir. Alfan Rianto, M.Tech., mendengarkan keluhan para pedagang tadi. Ia pun akan berusaha mewujudkan harapan dari para pedagang.

“Jika suara panjenengan-panjenengan ke paslon nomor urut satu, dan kami diamanahi oleh masyarakat sebagai Bupati Trenggalek, maka keluhan ini saya sampaikan ke dinas terkait,” terang Pak Totok.

Setelah kunjungan ke pasar durenan, selanjutnya rombongan paslon nomor urut satu pun melanjutkan ke pasar hewan durenan.

Imam (49 tahun) dan Jito (53 tahun), keduanya pedagang kambing, mengatakan, bahwa pasar penjualan sedikit lesu akibat musim penghujan serta pasca Idul Adha kemarin.

“Imbasnya, kepada penghasilan semua pedagang kambing,” terang Imam.

“Untuk lokasi pasar hewan, ya begitulah keadaannya,” tutur Jito.

Imbas corona berdampak sangat luar biasa pada perekonomian masyarakat, ujar keduanya.

Setelah berdialog dengan para pedagang kambing, maka rombongan meninggalkan lokasi pasar hewan durenan, untuk menuju ke lokasi lain yang terjadwal dalam kampanye paslon nomor urut satu.

(budi)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top