Liputan Seputar Dunia Pendidikan

AKBID Aru Dapat Kuota 47 Beasiswa dari Kemenristekdikti RI

KEPULAUAN ARU – persbhayangkara.id MALUKU

Kendati diperhadapkan dengan berbagai isu miring terkait legalitas Akademi Kebidanan (AKBID) di Aru, pendiri AKBID Aru, Thomas Benamen tak mau ambil pusing.

Komitmen Benamen selaku pemerhati pendidikan di negeri berjulukan Bumi Jar Garia Sakwarisa itu terus ditingkatkan. Tujuannya haya satu yakni memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa Indonesia yang ada di Aru.

Faktanya, melalui perjuangan panjang yang memeras keringat bahkan harus merogok kantong pribadinya, AKBID Aru kembali mendapatkan 47 kuota Beasiswaa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik lndoneala (KEMENRISTEKDIKTI RI).

“Ia betul, orang bilang AKBID Aru ilegal tetapi Beta (Saya) hanya diam dan terus berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa di negeri inl. Buktinya, tahun 2020 ini AKBID Aru dapat jatah 47 Kuota Beasiswa dari KEMENRISTEKDIKTI Rl,”ungkap Benamem saat ditemui Pers Bhayangkara.id di kediamannya, Selasa (16/6/2020).

Benamen berharap dengan adanya bantuan beasiswa ini. pemarintah daerah dapat secepatnya merealisasikan dana hiba untuk pembangunan Kampus AKBID Aru yang telah disetujui bersama DPRD Kabupaten Kepulauan Aru untuk dikerjakan dalam tahun 2020 ini.

Alasannya, pembiayaan bagi mahasiswa AKBID Aru sudah sangat terbantu dari KEMENRISTEKDIKTI RI, tinggal bagamiana sikap pemerintah daerah terhadap kemajuan AKBID Aru yang sejak didirikan pada Tanggal 13 Marat 2018 namun disayangkan sampai dengan hari ini belum memiliki gedung.

“Memang, pandemi Covid – 19 membuat semua proyek fisik di daerah ini terhenti, tetapi beta harapkan kepada pemda Aru untuk pembangunan vasilitas pendidikan perlu diperioritas karena masalah pendidikan tidak bisa dianggap sepele.”ujar Benamen.

Senada. Direktur AKBID Aru, Dewi Rahim melalui sambungan selulemya mengaku bangga karena di tahun 2019 kemarin, AKBID Aru hanya mendapatkan 7 kuota Beaisiswa dari KEMENRISTEKDIKTI RI. Ditahun 2020 terjadi peningkatan menjadi 47.

“47 Kuota Beasiswa ini akan diperuntukan kepada Mahasiswa AKBID Aru di Tahun 2020 ini dengan rincian biaya semester Rp.2.400.000 dan biaya hidup untuk mahasiswanya sendiri Rp.4.200.000 selama masa studi,’ Jelas dia.

Lanjut wanita lulusan akademi keperawatan ini menepis isu-isu murahan terkait legitimasi AKBID Aru yang selama ini disampaikan oleh oknum-oknum tertentu yang berlatar belakang pendidikan.

Menurutnya jika oknum-oknum yang punya Iatar belakang pendidikan mengisukan bahwa AKBID Aru ilegal, mengapa dalam pertemuan para pimpinan akademi bersama KEMENRISTEKDIKTI RI melalui On Line usulan kami untuk mahasiswa AKBID Aru bisa mendapatkan jatah Beasiswa diterima,?.

“Sederhana saja, kalau AKBID Aru tidak jelas tidak mungkin KEMENRISTEKDIKTI RI mau menerima usulan yang kami sampaikan. Karena, kalau kampus yang mendapatkan jatah beasiswa adalah kampus yang terdaftar nomor ijin di KEMENRISTEKDIKTI RI. Nah, AKBID Aru termasuk dalam daftar salah satu kampus di Kopertis wilaya XII Maluku dan Maluku Utara dan itu diakui oleh KEMENRISTEKDIKTI RI,” tandas Dewi Rahim.

Lanjut dia menambahkan, terkait isu AKBID Aru belum terakreditas perlu dijelaskan bahwa upaya sudah dilakukan dan masih dalam proses.

“lntinya, AKBID Aru sudah mencetak beberapa tenaga kesehatan yang sudah meIayani masyarakat tetapi masih dipandang negatif. Ya, kembali lagi yang menyampaikan AKBID Aru tidak jelas itu siapa.” katanya sambil ketawa.

Diapun berharap kepada seluruh masyarakat Aru khususnya anak-anak yang berkeinginan kuliah di AKBID, daripada keluar daerah Iebih baik masuk ke AKBID Aru saja.

Menurutnya apa yang kita banggakan ketika kita kuliah di luar daerah. “Kenapa kita tidak bisa menghidupkan produk kita di daerah sendiri. “Jadi kenapa kita harus bangga dengan daerah luar kalau kita tidak menghasilkan produk lokal yang berkwalitas,” Ucapnya.

Disinggung terkait kurangnya perhatian pemerintah daerah sebelumnya terhadap AKBID Aru , kata Dewi Rahim. memang AKBID Aru sejak berdiri tidak pemah disentuh yang namanya bantuan. Jangankan mahasiswanya, kampusnya saja tidak pernah dibangun. Baru tahun ini mau dibangun oleh pemerintahan Bupati dr. Johan Gonga tetapi tertumbuk dengan wabah Covid 19.

“Selaku Direktur AKBID Aru saya sangat mengapresiasi kepedulian Bupati dr Johan Gonga terhadap AKBID Aru. Semoga walaupun Pandemi Covid -19 ini mengharuskan semua proyek fusik terhenti, tetapi saya berharap kampus AKBID dapat segera direalisasikan pekerjaannya,”pintaya.

*Pewarta : Nus Yerusa.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top