SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
22/5/20,Seorang insan pers/Wartawan tak ada bedanya dengan warga masyarakat yang lain ia juga manusia biasa seperti pada umumnya masyarakat lain,dari ibarat sekelas hidupnya masyarakat menengah ke bawah,ditengah Pandemi Wabah Covid 19 yang melanda Dunia/lagi melanda Negara Indonesia/Wilayah per Kabupaten se-Jawatimur,terdengar kabar bahwa warga masyarakat Indonesia mendapat Dana Bantuan dari Pemerintah bernilai ragam,ada yang Rp 200.000 selama tiga bulan berjalan,ada lagi penerimaan Dana Bantuan uang senilai Rp 400.000 selama tiga bulan berjalan,dan juga senilai Rp 600.000 selama tiga bulan berjalan pula.
“Sebetulnya apa dan bagaimana pemikiran otak sebuah instansi hingga se-orang Wartawan tidak mendapatkan Dana Bantuan BLT/PKH atau apapun dari Pemerintah/Pemdes setempat dikala Wartawan bertempat tinggal dirumahnya di lokasi Pemdes setempatnya,didalam pandemi Covid 19 yang melanda Jawatimur tak telihat ato terdengar dimanapun/sedikitpun se-Orang media/Wartawan mendapat perhatian terkait munculnya Dana Bantuan sesuai instruksi Presiden RI.
Kita sebagai anggota Wartawan tidak sedikitpun mempunyai rasa iri/atau bahkan kemaruk seperti orang lain pada umumnya,tetapi kenyataan pahit inilah dan perilaku keadaan yang tak berkeadilan membuat insan pers harus menulis dan berkarya melihat oknum oknum instansi yang hanya membela sepihak,apakah wartawan bukan manusia umumnya?apakah wartawan bukan warga masyarakat yang terdampak covid 19?toh nanti semisal ada wartawan yang positif covid 19 kau pemerintah hanya bisa bersorak dan membungkusnya plastik lalu kau masukkan peti,sungguh tragis kau wahai pemerintah!!.
Hingga karya ini berani saya turunkan dalam bentuk info/kabar pemberitaan, sejauh ini saya belum pernah mendengar insan pers sudah terdata dan pantas untuk mendapatkan dana bantuan,dari pemberitaan diatas tak akan lagi sedikitpun berharap,semoga niat baik kita,amal perbuatan kita diridhoi Allah Swt.(sulton)
Leave a Reply
