MAKASSAR – persbhayangkara.id SULAWESI SELATAN
Kecenderungan yang dirasakan kurang lebih tiga bulan Masyarakat dalam ancaman Virus Corona .
Ancaman virus Corona jumlah pasiennya semakin hari semakin bertambah, ini terbukti hasil laporan yang masuk di dinas kesehatan sebanyak 917 pada Mei 2020.
Dari hasil di atas menandakan bahwa pemerintah harus lebih gencar peneretapan aturan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah indonesia khususnya di sulawesi selatan (Sulsel).
Salah satu narasumber, Ahmad Razak dosen psikologi UNM menerangkan melalui rilis kepada media Pers Bhayangkara, Senin (18/5/2020), ” biar bagaimana gencarnya pihak pemerintah melakukan pengamanan dan himbauan tanpa adanya saling kerja sama masyarakat mustahil penekanan jumlah pasien yang terdampak covid-19 dapat berangsur pulih”.
Lanjut dia, ” apabila pemerintah menerapkannya aturan ini, dirinya yakin covid-19 akan segera berakhir, dan Masyrakat mampu menikmati hari-hari seperti biasanya melakukan aktifitas mereka dengan nyaman, ” kita dia.
“Apa bila Langkah-langkah ini tidak direspon yakin Masyarakat akan semakin kesulitan ekonomi hingga mengalami depresi mental jiwa hingga menghilangkan nyawanya sendiri. ” Ucap Ahmad Razak.
Menanggapi hal tersebut, pihak jajaran kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai garda terdepan Khususnya Polres Pelabuhan beserta Polrestabes Makassar melakukan komunikasi terbuka dan tindakan persuasiv. Komunikasi kreatif pun turut digalakan. Salah satu cara kreatif yang dilakukan oleh pihak kepolisian adalah sosialisasi kepada masyarakat dengan mengenakan Baju Bodo dengan diselingi bahasa daerah.
Dengan berpakaian hazmat dan ber APD lengkap, mereka mendekati kerumunan massa seolah-olah menjemput Covid-19. Polri termasuk POLDA SULSEL beserta jajarannya dituntut untuk bekerja lebih ekstra dan sabar.
(Andi Akbar Raja/ Habib)
