BULELENG – persbhayangkara.id BALI
Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali dikarantina. Hal ini dilakukan, mengingat kasus transmisi lokal telah terjadi di desa setempat, yangmana setelah diswab belasan pedagang di Pasar Desa Bondalem tersebut positif terkonfirmasi Virus Corona.
Dengan adanya pengkarantinaan ini, pemerintah merancang pemberian sembako seminggu sekali kepada penduduk di Desa Bondalem, selama menjalani karantina sejak Minggu (3/5) hingga 15 hari ke depan. Hal ini dilakukan karena skema yang diambil adalah menanggung semua warga, sehingga membutuhkan waktu cukup untuk mendistribusikan dan pertimbangan supaya bahan pokok itu tidak rusak.
Demikian diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd.
Terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat Desa Bondalem selama dikrantina, menurut Suyasa pihaknya digugus tugas percepatan penanganan covid-19 membuat skema penyiapan logistik kebutuhan bahan pokok berupa beras, minyak goreng, mie instan, sayur, dan telur. “Berdasarkan skema penyiapan logistik, disiapkan stok bahan pokok untuk semua warga sebanyak 18.372 jiwa.
Logistik ini didistribusikan setiap satu minggu sekali selama masa karantina oleh gugus tugas, para relawan yang dibantu aparat desa.”jelasnya.”Dan untuk pengadaan berasnya, kami dari gugus tugas sudah melakukan pemesanan ke Bulog. Sedangkan untuk pengadaan telur, mie instan, sayur maupun bahan pokok lainnya dilakukan Badan Usaha Milik Desa Bondalem.” imbuhnya.
Lebih lanjut Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini menerangkan sebelum dilakukan keputusan untuk mengkarantinakan Desa Bondalem, pihak gugus tugas terlebih dahulu menetapkan, 28 kepala keluarga dengan 94 jiwa dikarantina. Lantaran merupakan keluarga dan tetangga dari PDP 18 yang kini menjalani perawatan di RSU Pratama Giri Emas, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali.”Untuk karantina di luar 28 KK perlakuannya berbeda.
Dimana selama karantina dipantau oleh gugus tugas, para relawan, anggota TNI/Polri agar disiplin melakukan physical distancing.” urainya.”Selanjutnya, terhadap aktivitas perkonomian untuk peternakan dan perkebunan, selain 28 KK itu, pihaknya tetap mengijinkan sepanjang dilakukan didalam satu desa setempat. Begitu juga, bila ada upacara untuk orang meninggal, pihaknya mengijinkan dengan jumlah terbatas sebanyak 25 orang.” pungkas Suyasa.
Perlu di informasikan disini, bahwa hingga Minggu (3/5/2020) jumlah pasien yang dirawat di RSUD Buleleng sebanyak 2 orang pasien positive. Sedangkan di RSU Pratama Giri Emas sebanyak 26 orang, dengan rincian 18 orang pasien postif, 3 orang merupakan pasien Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan sebanyak 5 orang terkatagori Orang Tanpa Gejala (OTG). (GS)
