SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Masih saja ada orang berkerumun dan selalu tak mengindahkan himbauan instruksi Pemerintah Pusat,kali ini dibilang demo tidak mau,dan dibilang berkerumun juga tidak mau,segenap karyawan buruh Pt SSA (Sentra Seruni Abadi)bergerak dalam industri proses pembuatan pabrik plastik ,Timba,Cebuk,Ceret plastik,dan lain-lainnya pokoknya yang terbuat dari plastik,sebanyak 80 karyawan buruh PT SSA Desa Sruni Kecamatan Gedangan,nasib pesangon PHK nya belum jelas dengan masa bakti kerja 18/20 tahun.
“Selama 2/3 bulan berjalan dimulai hampir sejajar sama permasalahan PT Hair Star Indonesia pabrik rambut Desa Wedi,Pt SSA Sentra Seruni Abadi telah di tongkrongi buruh karyawannya/berkerumun/bergerombol sambil membawa nasi dan lauk pauk yang bisa dimakan bersama sama,pas didepan perusahaannya tongkrongan digelar dengan memasang tenda terpal untuk menagih janji pesangon perusahaan,80 nasib buruh karyawan yang setiap hari disitu ,belum jelas nasib pesangonnya sambil mengibarkan bendera serikat Sarbumusi.
“Koordinator DPC Sarbumusi Gedangan Ali saat ditemui awak media persbhayangkara.id menjelaskan dan memaparkan,lama sekali ini prosesnya mulai tanggal 15/2/20 pemilik Pabrik PT SSA telah meninggal dunia karena sakit jantung yang di deritanya,langsung pabrik menyatakan off the off tidak bisa bekerja ahli waris tidak ada yang meneruskan dan saldo PT nol,tidak ada dana,serta PT banyak hutangnya.
Masih Ali,bahkan THR itu juga dibayar separo buat karyawannya,yang Ter PHK untuk karyawan tetep 33 ,yang lain karyawan kontrak juga keluar masuk, awak media sempat bertanya ke Ali ,ini ada himbauan dari Pemerintah tidak boleh berkerumun tapi jawaban dari tim Ali Sarbumusi menjawab,”kita semua ini dipasrahi untuk menunggui pabrik ini juga menunggu barang aset pabrik yang belum laku/mau laku,karena apabila barang barang milik perusahaan itu laku, separo uang milik PT dan separo uang milik karyawan yang Ter PHK buat pesangonnya.
Jadi Disnaker Sidoarjo juga sudah menjenguk dan mengetahuinya perihal mereka berkerumun di depan PT SSA Desa Sruni Kecamatan Gedangan,dan juga telah sudah ada mediasi antara pihak pengacara sama Ketua Sarbumusi untuk nasib yang Ter PHK belum ada pesangon,pembiaran mereka berkerumun menjaga/tidur di depan perusahaan tersebut dengan dalih sama sama menjaga aset pabrik,kami tidak punya rasa takut tentang Covid 19 saat ini yang melanda masyarakat,terpenting cuci tangan,pungkas Ali bersama tim.
Sementara security PT SSA Sentra Seruni Abadi (Goden) saat ditemui awak media pers bhayangkara iya tetap saya perbolehkan asal tidak Hura – hura semacam demo,dan mengganggu jalanan orang mengendara,kemungkinan hari ini akan ada barang pabrik yang mau laku mas,tapi gak tahu lagi jadi apa tidak pembelinya,ucapnya.
Menyikapi perihal diatas tentang PT SSA tim awak media sudah mewawancarai Ali,juga bertanya langsung kepada security nya,dan tak lupa awak media pers bhayangkara memfoto lokasi tersebut,buat bahan pemberitaan.(Sulton)
