KUPANG – PERSBHAYANGKARA.ID
Satu dari yang sedikit itu mungkin bisa kita sebutkan Brigadir Polisi (Brigpol) Simeon Sion H. Pria yang akrab disapa dengan nama Pak Sion oleh rekan-rekannya ini adalah sosok yang rela menempuh jarak puluhan kilo meter dari rumahnya untuk dapat melayani murid-muridnya di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Kupang. Mata pelajaran yang diampunya adalah Simulasi Digital, sebuah mata pelajaran yang tergolong sangat memenuhi tuntutan kebutuhan generasi muda masa kini.
Saat ditemui media ini di rumahnya di Kelurahan Lasiana Kota Kupang- NTT,Rabu (4/3/2020).
Brigpol Simeon mengatakan,saya tergerak hati saja. Maka, meski jaraknya puluhan kilo saya datangi. Bagi yang tidak tahu, keaktifan saya mengajar di sana mungkin mengira saya lakukan demi mencari ceperan atau uang saku. Tidak sama sekali. Saya bahkan rela untuk tidak digaji. Kebetulan saya memiliki sedikit keahlian di bidang informatika dan sekolah itu membutuhkan tenaga pengajar yang relevan dengan apa yang sedikit saya kuasai ini”, demikian dia menerangkan.
Ketua RT di lingkungan tempatnya berdomisili ini juga menuturkan bahwa peduli pada generasi muda adalah salah satu caranya dengan melayani kebutuhan mereka akan keterampilan pada masa depan.
“Harap diingat bahwa peradaban itu selalu berjalan maju dalam hal teknik. Saya melihat bahwa ke depannya kita serba terhubung oleh internet, serba kerja berbasis internet juga. Maka, kalau generasi muda tidak disiapkan dari sekarang, mereka akan gagap informasi, gagap tekhnologi dan lain-lain yang bisa mengakibatkan mereka terpinggirkan dari laju perubahan zaman. Ujung-ujungnya akan ada golongan masyarakat kelak yang termarjinalkan. Saya tak ingin itu terjadi pada generasi muda di NTT”, imbuhnya.
Ayah 3 anak yang aktif berdinas di lingkungan Polres Kupang Polda NTT ini pun kemudian menceritakan bagaimana awalnya dia bisa terpanggil jiwa pelayanannya pada sekolah tempat kini dia mengajar.
“Saya lupa persisnya. Tiga apa empat tahun lalu ya saya lupa. Saat itu, kami dari bagian cyber Polda NTT berkeliling ke sekolah-sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten Kupang guna sosialisasi antisipasi kejahatan dunia siber. Saat sampai di sekolah ini (SMK Kristen Tunas Isai, red.), kami menemukan fakta bahwa ini adalah sekolah kejuruan milik swasta. Di sekolah ini minat siswa terhadap bidang teknik informatika tergolong tinggi, terlihat dari komposisi jumlah murid yang mengambil jurusan tersebut”, tuturnya.
“Tak berapa lama, saya pun kontak kepala sekolahnya barangkali saya dimungkinkan untuk bantu mengajar di sana khusus mata pelajaran Simulasi Informatika saja. Kepala Sekolahnya antusias dan jadilah Simulasi Digital sebagai mata pelajaran muatan lokal yang hanya diadakan pada Sabtu setiap minggunya”, lanjutnya.
Akhirnya, sejak saat itu Wakil Ketua Karang Taruna ini pun rutin setiap Sabtu menyambangi sekolah tersebut, menjumpai generasi muda harapan bangsa yang dia harapkan kelak bisa menjadi agen-agen perubahan di daerah NTT khususnya.
Aktifitasnya tersebut, menurutnya, sama sekali tak mengganggu rutinitasnya selaku anggota bhayangkara di lingkungan Polres Kupang Polda NTT. Bahkan, oleh umat di lingkungannya tinggal, dia pun didapuk mengemban tugas sebagai Ketua Komunitas Umat Basis, sebuah kelompok kategorial yang hanya bisa dijumpai dalam Komunitas Umat Katolik sedunia.
(Yustaf Siki/Tim)
