TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke RSUD Dr. Soedomo Trenggalek, Senin (20/1/2020).
Dalam rangkaian sidak tersebut, wakil rakyat menemukan persoalan terkait antrian dan pengambilan obat yang cukup lama, hingga sampai 3 (tiga) jam.
Ketua komisi 4 DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugianto sangat menyayangkan buruknya pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Dr. Soedomo.
Menurutnya, jika dibiarkan, masyarakat Trenggalek bakal tidak mempercayai layanan medis di rumah sakit plat merah tersebut.
Dampaknya, lebih memilih pergi berobat ke RSUD Dr. Iskak Tulungagung atau ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
“Tadi dapati ada persoalan di RSUD ini. Terkait dengan layanan. Seperti, antrian loket yang tidak terintegrasi dengan Poli. dan lamanya pelayanan obat di apotik yang bisa memakan waktu hingga 3 jam,” jelasnya.
Disampaikan oleh Mugianto, temuan persoalan di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek tersebut berdasarkan keluhan dari masyarakat, mengenai buruknya sistem antrian loket hingga lamanya pelayanan pengambilan obat di apotik.
“Setelah kita lakukan kunjungan mendadak ini atau sidak di layanan publik (RSUD Dr. Soedomo Trenggalek), dan bertemu serta berwawancara langsung ke pengunjung yang tengah mengantri di Poli, ternyata ditemukan buruknya pelayanan,” terangnya.
Menyikapi hal ini, imbuh Mugianto, pihaknya tidak akan tinggal diam.
Akan memanggil Direktur RSUD Dr. Soedomo Trenggalek, untuk klarifikasi terkait dengan temuan kendala pada bagian pelayanan RSUD tersebut.
“Setelah ini, kita akan lakukan RDP (rapat dengar pendapat) atau hearing, dan klarifikasi, apa yang menjadi kendala serta penyebab munculnya masalah pelayanan pada masyarakat kita,” pungkasnya.
(Budi Gunawan/Biro Trenggalek)
