KENDARI – persbhayangkara.id SULAWESI TENGGARA
Mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari melakukan aksi didepan Mapolda Sulawesi Tenggara hari kamis 9 januari 2020.
Mereka menuntut diungkapnya tersangka pembacokkan terhadap Iksan mahasiswa kehutananan UHO yang dibacok preman dalam kampus lama UHO kendari jumat lalu hingga saat ini belum ditemukan siapa pelakunya.
Pembacokkan terjadi setelah mahasiswa UHO melakukan orasi didepan kàntor DPRD Provinsi sultra tentang dugaan penyalah gunaan ijin tambang.
Dalam aksi tersebut mahasiswa memaksa masuk didepan penjagaan Mapolda sultra tapi sempat dihalangi aparat keamanan.Beruntung cepat ditemui oleh Direktorat Kriminal Umum polda Sultra,Kombes pol.Laode Aris yang didampingi Kapolres kendari,Akbp Didik.E.
Dalam pernyataannya Aris mengatakan”Demi Allah saya akan mengungkap pelaku secepatnya,dan meminta kerja sama dengan mahasiswa untuk memberikan informasi guna pengungkapan kasus ini,dalam kesempatan yang sama Kapolres Kendari Akbp Didik juga menyatakan dalam kasus ini kami sangat terbuka tidak ada yang perlu ditutupi.
Kami mendukung mahasiswa bila menemukan informasi pelaku,kapan saja siap menerimanya.Dalam dialog bersama petinggi Polda Sultra mahasiswa menduga adanya bos AT,selaku pengusaha tambang yang berlindung dibalik kepolisian,karna mahasiswa menduga seorang anak buah AT,sebelum terjadi pembacokkan menteror mereka.
Tetapi pihak polda mengatakan siapapun pelakunya akan kami ungkap,setelah terjadi dialog yang cukup alot dan Mahasiswa akan menunggu hasil temuan itu maka Dirkrimum bersama mahasiswa mengadakan foto bersama sebelum membubarkan diri,Laode Aris sempat mengingatkan Mahasiswa silahkan berdemo sesuai aturan yang ada.
Dirkrimum polda sultra Kombes Laode Aris,juga menyatakan kepada pers bhayangkara,kasus kematian Randy tinggal menunggu Bapak Wakajati,kami mohon mahasiswa bersabar,pasti kami ungkap Insyaallah ucapnya.(Sulaiman)
