TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Menurut Kepala Desa Melis Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek, Feri Adi Kusuma, di temui awak media online persbhayangkara.id, Minggu (29/12/2019), “Kejadiannya pada hari Jum’at (27/12/2019). Dan baru pertama kali ini terjadi di Desa Melis.”
Tanah bergerak atau bergeser sering terjadi di Kabupaten Trenggalek, terutama di daerah pegunungan.
Pada saat pergantian musim kemarau ke musim penghujan.
Keretakan tanah di Desa Melis mulai nampak signifikan sekitar lima bulan terakhir.
Sebelumnya, retakan tanah masih terlihat tipis.
Lokasi tanah bergerak berjarak antara 20-100 meter dari sungai yang melintasi Desa Melis Kecamatan Gandusari.
Akibat tanah gerak atau retak, 15 rumah mengalami kerusakan ringan hingga kerusakan berat.
Ada 4 (empat) rumah yang rusak di RT 14 RW 07 Dusun Jugang Desa Melis.
11 (sebelas) rumah yang rusak di RT 09 RW 04 Dusun Ngringin Desa Melis.
Yang mengalami kerusakan parah adalah rumah Ibu Sujiati di RT 09 RW 04.
Satu masjid juga terdampak, yaitu Masjid Miftahul Huda. Mengalami kerusakan pada dinding dan lantai.
Ditaksir total kerugian sekitar Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
Pada kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa.
Secara umum, wilayah Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek dalam keadaan aman dan kondusif.
“Semoga kejadian tanah gerak atau retak, pertama dan terakhir di desa kami ini,” pungkas Kepala Desa Melis, Feri Adi Kusuma, menutup penjelasannya.
(Budi Gunawan/Biro Trenggalek)
