Bupati Trenggalek Ngantor di Desa

TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR

Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Desa Ngadirejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, Jum’at (27/12/2019).

Menurut Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, kegiatan itu bertujuan untuk bertatap muka dengan seluruh pelayan masyarakat di desa. Serta mampu menyerap aspirasi warga melalui berbagai sarana informasi, terutama kepada perangkat desa.

“Ajukan saja mengenai keluhan, teguran, harapan, dan lain-lain. Melalui Kepala Desa dan perangkat desa yang lain,” himbau Bupati Trenggalek.

“Karena kalau tidak ada masukan, ide, aduan, atau pun kritik terhadap Pemerintah, maka pihak Pemkab tak akan pernah tahu tentang permasalahan di desa,” imbuhnya.

Acara tersebut di hadiri oleh seluruh Kepala OPD Kabupaten Trenggalek, Camat sekabupaten Trenggalek, Forkopimcam Pogalan, Perwakilan Kepala Desa serta BPD Kecamatan Panggul, Watulimo, Pule, Dongko, Durenan, dan Suruh.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek, Ratna mengatakan, “Penerima bantuan sosial dari Pemerintah Pusat di Kabupaten Trenggalek sebanyak 89.000 (delapan puluh ribu) orang.”

“Itu tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Trenggalek,” jelasnya.

“Kami telah mencetak stiker bertanda penerima bantuan sosial dari Pemerintah Pusat sebanyak 20.000 lembar. Nanti akan kita tempelkan ke rumah penerima tersebut, agar yang mampu segan untuk menerima bantuan sosial tersebut.”

Kegiatan pemasangan stiker ke rumah yang dianggap mampu, didahulukan. Dengan kawalan dari Kepala Desa atau perangkat desa dan dikawal oleh Babinsa serta Bhabinkamtibmas.

“Kami minta kawalan dari aparat TNI/POLRI dan pihak desa agar orang yang dinilai mampu, namun tidak layak menerima, tidak menyalahkan Kades atau perangkat desa,” imbuhnya.

“Penerima manfaat pun tidak akan bisa menerima bantuan sosial, jika mereka belum memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan). Meskipun tadinya mereka mendapatkan manfaat bantuan sosial tersebut,” pungkas Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek.

Pada sesi terakhir diadakan tanya jawab peserta dengan Bupati Trenggalek.

(Budi Gunawan/Biro Trenggalek)