TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Dalam rangka memperingati hari Ibu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek bersama Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Trenggalek menggelar acara tersebut di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Kamis (26/12/2019).
Hadir pula pada kesempatan itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Ir. Joko Irianto, Ketua BAZNAS Trenggalek/Ketua Kwarcab Pramuka Trenggalek Machsun Mahisma Ismail, Kepala OPD, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, serta beberapa undangan dari organisasi wanita yang berafiliasi dengan ormas keagamaan, kesosialan, dan PAUD.
“Selamat Hari Ibu dan Selamat Hari Natal bagi yang merayakannya,” membuka sambutannya.
“Isa itu lahir dalam membela ibunya. Dengan mukjizat Tuhan atau mukjizat Allah Swt, Nabi Isa dalam gendongan bisa membela ibunya dari kata-kata Bani Israel. Saya ucapkan selamat dan semoga kita bisa menjadi pembela ibu di seluruh dunia,” terang Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
“Salah satu hikmah natal yang saya ambil dengan hari ibu adalah kelahiran. Dan sebagai anak, kita mampu membela ibu kita yang melahirkan kita,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini turut pula Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini memberikan sambutan.
“Kita semua menyaksikan perubahan jaman, yang ditandai dengan lahirnya generasi alfa atau generasi milenial yang lahir antara tahun 1990-2025 nanti.”
“Sejak dalam kandungan sudah mengenal teknologi. Artinya, ketika nanti besar sangat bersahabat dengan teknologi,” jelasnya.
Di hibur oleh para penari cilik dari PAUD Kabupaten Trenggalek, menambah semarak acara tersebut.
Turut pula menjadi penari kedua puteri dari Bupati Trenggalek.
Pada kesempatan itu disampaikan pula capaian prestasi yang di raih oleh Novita Hardini, yaitu menerima penghargaan Himpaudi Award 2019.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edy Prabowo dalam puncak acara HUT XIV Himpaudi dan Apresiasi Kreativitas Pejuang PAUD III 2019 di Jakarta, Jum’at (13/12/2019) yang lalu.
“Harus kita akui bahwa mereka berdekatan dengan teknologi. Mereka dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah,” pungkasnya.
(Budi Gunawan/Biro Trenggalek)
