TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Tiga Kepala Desa (Sambirejo, Pogalan, dan Ngadirenggo) sepakat membuat jalan pintas atau jalan tembus lingkar di Gunung Kebo.
Jalan pintas tersebut menghubungkan 3 (tiga) desa, yaitu Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek, Desa Pogalan dan Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan.
Jalan pintas atau jalan tembus lingkar Gunung Kebo tersebut, sepanjang lebih kurang 2 (dua) kilometer dan lebar jalan 4 (empat) meter.
Menurut Suparni, Kepala Desa Pogalan ditemui di Kantor Desa Pogalan, Rabu (18/12/2019) jalan lingkar itu dananya berasal dari Dana Desa yang alokasi anggaran untuk Padat Karya Tunai sebesar Rp 67 juta.
“PKT Dana Desa yang 30 %nya HOK itu, kita ambilkan untuk kegiatan tersebut.”
Jalan lingkar Gunung Kebo tersebut diharapkan akan menjadi jalur evakuasi terhadap bencana alam, serta dari terdampak banjir, dan jalan umum yang bisa dilewati dari beberapa desa.
“Untuk Desa Pogalan lokasinya di RT 26 RW 13,” imbuhnya.
Ditemui terpisah di Kantor Desa, Rabu (18/12/2019) Kepala Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan mengatakan bahwa jalan tersebut di rancang pada tahun 2009 yang lalu.
“Alhamdulillah, baru pada tahun 2019 ini terrealisasi.”
“Karena sebagian warga belum siap untuk menghibahkan tanahnya kepada desa,” jelasnya.
Menurutnya, lokasi di Desa Ngadirenggo di RT 20 RW 09.
“Memang benar adanya pembukaan jalan tembus. Kami anggarkan dari Dana Desa sebesar Rp 15 juta. Itupun sebagian warga kami bekerja sukarela atau kerja bhakti.”
“Padat Karya Tunai (PKT). 70 ribu per orang per hari. 15 hari kali 15 orang,” terangnya.
Jalan lingkar Gunung Kebo diharapkan akan menjadi jalan bagi warga desa Ngadirenggo, Pogalan, dan Sambirejo.
“Dari segi ekonomi akan menjadi lancar. Mempererat hubungan serta komunikasi sosial bagi warga di ketiga desa,” imbuhnya.
“Kami akan berkordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Trenggalek agar selaras dengan pembangunan di kabupaten. Dan ada bentuk perhatian kepada Desa.”
“Karena Jalan Lingkar Gunung Kebo akan di jadikan tempat kunjungan wisata di Kabupaten Trenggalek. 2 (dua)-3 (tiga) tahun akan jadi desa kunjungan wisata,” terangnya.
Untuk tekstur geografisnya, baik sekali untuk kegiatan perkemahan, kegiatan out bond, dan di bangun gazebo.
“Apalagi pada tahun 2020 Pemkab Trenggalek merencanakan untuk tahun wisata. Kunjungan wisatawan banyak, dan lama berkunjungnya ke Trenggalek.”
Kepala Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek, tidak ada di tempat. Karena ada rapat kordinasi dengan OPD Kabupaten Trenggalek.
(Budi Gunawan/Biro Trenggalek)
