SANGGAU – persbhayangkara.id KALIMANTAN BARAT
Kerusakan parah di ruas Jalan Nasional Sosok–Simpang Tanjung, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalbar, kembali menelan korban. Titik jalan rusak yang berada tepat di depan Rumah Makan Sambal Lado itu menjadi lokasi kecelakaan yang terus berulang, menyusul mangkraknya proyek reservasi jalan yang belum juga rampung.
Warga dan warganet menyoroti lambannya penyelesaian proyek yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu akun media sosial lokal, Sanggau Informasi, bahkan menyebutkan bahwa jumlah korban kecelakaan di lokasi tersebut telah melebihi 30 orang sejak proyek perbaikan jalan dimulai.
Dari penelusuran media, proyek ini merupakan bagian dari program reservasi jalan Sidas–Simpang Tanjung–Kota Sanggau, dengan total anggaran mencapai Rp5,67 miliar yang bersumber dari APBN. Namun hingga kini, pekerjaan jalan tersebut masih terbengkalai, bahkan ditinggalkan begitu saja oleh kontraktor pelaksana.
Prihatin atas kondisi tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Robby Subianto, mengambil langkah konkret dengan menggerakkan warga setempat untuk melakukan kerja bakti. Aksi gotong royong itu dilakukan pada Rabu (2/4/2025) dengan cara menutup lubang-lubang di jalan yang rusak menggunakan campuran beton semen sebagai solusi sementara.
Tampak mengenakan kaos putih dan bercucuran keringat, Robby terjun langsung membantu menambal lubang-lubang jalan yang membahayakan pengguna jalan.
“Saya mendapat laporan dari warga bahwa terdapat lubang besar di jalan nasional ruas Simpang Tanjung–Sosok yang sangat membahayakan pengguna jalan. Bahkan, telah terjadi banyak kecelakaan di lokasi itu,” ungkap Robby.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menghubungi berbagai instansi terkait, namun belum ada tindakan konkret yang dilakukan. “Karena belum juga ditangani, saya bersama warga mengambil inisiatif untuk melakukan kerja bakti. Ini demi mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi,” tegasnya.
Langkah Robby Subianto ini menuai apresiasi dari masyarakat, yang merasa diperhatikan oleh wakil rakyat di tengah kekecewaan terhadap kinerja kontraktor dan lambatnya respon pemerintah pusat dalam menangani proyek infrastruktur yang sangat krusial bagi keselamatan warga.
Wartawan: Basori
