BATANG HARI – persbhayangkara.id JAMBI
Banjir besar kembali melanda Kabupaten Batang Hari akibat meluapnya Sungai Batang Hari setelah diguyur hujan deras tanpa henti. Luapan air sungai merendam permukiman warga, memutus akses jalan, dan membuat ratusan warga terjebak dalam kondisi yang semakin mengkhawatirkan.
Di desa-desa sepanjang bantaran sungai, kepanikan melanda warga. Meski belum ada laporan korban jiwa, kerugian materiil terus bertambah. Air yang terus meninggi membuat warga kesulitan menyelamatkan barang berharga dan hewan ternak mereka.
Warga Bertahan dengan Rakit Darurat
Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Desa Malapari, Kecamatan Muara Bulian. Seorang warga, Bang Joker, yang juga anggota Satgas, menggambarkan kondisi memilukan yang mereka alami.
“Rumah saya sudah tidak bisa ditempati, air terus naik. Motor dan mobil sudah kami pindahkan ke jalan aspal karena akses ke rumah benar-benar terputus. Kami hanya bisa bertahan, terpaksa membuat rakit dari batang pisang untuk berpindah tempat,” ujarnya, Selasa (11/03/2035) malam.
Tak hanya mobilitas yang terganggu, kebutuhan dasar warga juga belum terpenuhi. Hingga saat ini, warga hanya mengandalkan pemantauan dari aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
“Kalau berharap bantuan dari pemerintah daerah? Wallahu a’lam. Biasanya instansi seperti BPBD, Kesbangpol, dan Tagana baru sibuk mendata. Itu pun kalau ada tindak lanjut. Belum lagi kabarnya keuangan daerah defisit, gaji perangkat desa dan tenaga honorer saja belum terbayar,” keluhnya.
Ketinggian Air Meningkat, Warga Pasrah
Sejumlah warga lainnya, seperti Bujang Sakai dan Zaki, turut menyuarakan keprihatinan. Mereka menyebut beberapa daerah masih bisa diakses, tetapi rumah-rumah yang berada lebih ke dalam semakin sulit dijangkau.
“Di daerah rumah saya, air sudah sebatas lutut orang dewasa. Banyak warga terisolasi dan kesulitan keluar. Sampai kapan ini akan bertahan? Kami hanya bisa berharap hujan berhenti dan air segera surut,” ujar Bujang Sakai penuh harap.
Namun, harapan itu tampaknya masih jauh dari kenyataan. Curah hujan yang masih tinggi di wilayah hulu Sungai Batang Hari membuat warga terus dihantui kekhawatiran akan naiknya debit air.
Harapan Besar pada Pemerintah
Dalam kondisi genting ini, warga sangat berharap adanya langkah nyata dari pemerintah daerah. Bantuan logistik, perahu evakuasi, hingga solusi jangka panjang untuk mitigasi bencana menjadi kebutuhan mendesak.
Banjir di Batang Hari memang bukan peristiwa baru, tetapi dampaknya semakin meluas setiap tahun. Kini, warga hanya bisa menunggu, berharap pemerintah tidak sekadar mendata, melainkan benar-benar turun tangan untuk menyelamatkan mereka dari bencana ini.
(Hermanto)
