TANJUNG JABUNG BARAT – persbhayangkara.id JAMBI
Kebijakan penghapusan tenaga honorer yang mulai efektif pada Januari 2025 telah mengguncang banyak pihak, termasuk ratusan pegawai honorer di DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dalam menghadapi situasi ini, mereka berencana menggelar doa bersama pada Kamis (23/1/2025), memohon bantuan kepada Allah SWT agar diberi solusi atas nasib mereka.
Kebijakan penghapusan tenaga honorer merupakan langkah pemerintah untuk menata ulang sistem kepegawaian negara. Namun, dampaknya terasa berat bagi ribuan tenaga honorer di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ratusan pegawai honorer DPRD di wilayah ini kini tidak lagi menerima honor mereka sejak Januari 2025.
Taufik, salah satu tenaga honorer DPRD, mengungkapkan keresahannya.
“Kami tidak tahu lagi harus mengadu kepada siapa. Informasi yang kami terima, gaji kami sudah tidak dibayarkan sejak Januari 2025. Kami memohon kepada Allah SWT agar diberikan jalan keluar,” ujarnya penuh harap.
Ia juga menyatakan kebingungannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1446 H.
“Kebutuhan hidup kami sudah tidak mencukupi, apalagi bulan Ramadan dan Idul Fitri sudah dekat. Kami hanya berharap ada keajaiban,” tambahnya.
Langkah ratusan pegawai honorer ini mendapat apresiasi dari Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Hidayat. Ia memuji sikap mereka yang memilih jalan religius dibanding melakukan aksi demonstrasi.
“Saya sangat mengapresiasi sikap bijak para tenaga honorer ini. Mereka memilih berserah diri kepada Allah SWT daripada melakukan aksi yang bisa merugikan banyak pihak. Doa adalah langkah terbaik karena Allah pasti mendengar dan memberikan jalan,” kata Hidayat kepada wartawan, Rabu (22/1).
Hidayat juga menyampaikan bahwa Komisi I DPRD bersama Sekda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sedang berupaya mencari solusi atas persoalan ini. Mereka telah menjadwalkan pertemuan dengan biro terkait di Kementerian Dalam Negeri.
“Kami berharap ada titik terang dalam menyelesaikan masalah ini, terutama bagi tenaga honorer yang sudah terdaftar dalam database BKN. Situasi ini sangat memprihatinkan, terlebih saat umat Islam akan menghadapi bulan puasa dan lebaran,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Tanjung Jabung Barat yang telah menunjukkan perhatian besar dengan menginstruksikan jajaran terkait untuk mendampingi DPRD dalam upaya mencari solusi terbaik.
“Kami yakin dengan perhatian Bapak Bupati dan kerja sama seluruh pihak, permasalahan ini akan mendapat solusi yang terbaik,” pungkasnya.
Para pegawai honorer kini hanya bisa berharap pada kebijakan yang lebih manusiawi dari pemerintah dan upaya bersama seluruh pihak terkait agar tidak ada yang kehilangan pekerjaan tanpa solusi yang jelas.
(Hermanto)
